Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp200 ribu kepada 109 warga di Kecamatan Pabean Cantian yang sebelumnya merupakan penerima program intervensi "permakanan", Kamis.
"Per bulan mereka dapat Rp200 ribu," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin di sela penyerahan BLT di Kantor Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya.
Sedangkan, bagi para penerima manfaat di kecamatan lainnya diserahkan secara bertahap.
Anna menjelaskan bagi masyarakat yang sudah menerima BLT, maka tidak boleh menerima bantuan sosial (bansos) dalam bentuk lainnya, sesuai arahan dari KPK dan BPK.
"Posisinya tidak boleh satu orang mendapatkan dobel bantuan karena sama-sama dalam satu belanja bansos," kata dia.
Dinsos setempat mencatat jumlah keseluruhan penerima BLT yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebanyak 8.310 orang.
Angka tersebut merupakan kalkulasi dari jumlah penerima bantuan "permakanan" yang dialihkan ke BLT sebanyak 1.045 orang dan ditambah hasil pendataan lanjutan kepada 7.265 orang keluarga miskin (gamis).
"Dalam perjalanannya kami update data, ada keluarga miskin baru dan mereka belum dapat sebelumnya," ujarnya.
Ribuan orang itu merupakan penerima manfaat yang berasal dari 31 wilayah kecamatan se-Kota Surabaya. BLT itu diterima para penerima manfaat selama 12 bulan atau satu tahun penuh.
"Sehingga nanti di Surabaya tidak ada keluarga miskin yang tidak mendapatkan intervensi bantuan sosial," ucapnya.
Penyaluran bantuan tak hanya dilakukan secara langsung di lokasi yang sudah ditentukan, sebab petugas dari Dinsos juga melakukan langkah jemput bola.
Hal itu dimaksudkan agar para penerima yang berhalangan hadir saat hari penyaluran bisa menerima BLT tersebut.
"Misalnya ada yang sakit atau kondisinya tidak memungkinkan datang, maka kami kirim ke rumahnya," tuturnya.
Petugas juga melakukan pendataan secara langsung bagi masyarakat yang menerima penyaluran bantuan.
"Jadi ketika sudah ambil langsung terdata identitasnya, jadi setiap hari sudah tahun terekam berapa," kata Anna.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Per bulan mereka dapat Rp200 ribu," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin di sela penyerahan BLT di Kantor Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya.
Sedangkan, bagi para penerima manfaat di kecamatan lainnya diserahkan secara bertahap.
Anna menjelaskan bagi masyarakat yang sudah menerima BLT, maka tidak boleh menerima bantuan sosial (bansos) dalam bentuk lainnya, sesuai arahan dari KPK dan BPK.
"Posisinya tidak boleh satu orang mendapatkan dobel bantuan karena sama-sama dalam satu belanja bansos," kata dia.
Dinsos setempat mencatat jumlah keseluruhan penerima BLT yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebanyak 8.310 orang.
Angka tersebut merupakan kalkulasi dari jumlah penerima bantuan "permakanan" yang dialihkan ke BLT sebanyak 1.045 orang dan ditambah hasil pendataan lanjutan kepada 7.265 orang keluarga miskin (gamis).
"Dalam perjalanannya kami update data, ada keluarga miskin baru dan mereka belum dapat sebelumnya," ujarnya.
Ribuan orang itu merupakan penerima manfaat yang berasal dari 31 wilayah kecamatan se-Kota Surabaya. BLT itu diterima para penerima manfaat selama 12 bulan atau satu tahun penuh.
"Sehingga nanti di Surabaya tidak ada keluarga miskin yang tidak mendapatkan intervensi bantuan sosial," ucapnya.
Penyaluran bantuan tak hanya dilakukan secara langsung di lokasi yang sudah ditentukan, sebab petugas dari Dinsos juga melakukan langkah jemput bola.
Hal itu dimaksudkan agar para penerima yang berhalangan hadir saat hari penyaluran bisa menerima BLT tersebut.
"Misalnya ada yang sakit atau kondisinya tidak memungkinkan datang, maka kami kirim ke rumahnya," tuturnya.
Petugas juga melakukan pendataan secara langsung bagi masyarakat yang menerima penyaluran bantuan.
"Jadi ketika sudah ambil langsung terdata identitasnya, jadi setiap hari sudah tahun terekam berapa," kata Anna.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024