Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi paling aman se-pulau Jawa, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Jatim memiliki prosentase 0,38 persen yang penduduknya menjadi korban kejahatan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengutip data BPS di Surabaya, Rabu.
 
Persentase yang dirilis BPS tersebut sekaligus menempatkan Jatim sebagai provinsi teraman kelima se-Indonesia 

Selain Jatim, empat provinsi lain yang memiliki prosentase paling sedikit penduduknya menjadi korban kejahatan yaitu Bali 0,20 persen, Sulawesi Barat 0,30 persen, Aceh 0,34 persen, dan Kalimantan Selatan 0,36 persen.

"Alhamdulillah, Jatim menempati peringkat pertama teraman se-Pulau Jawa dan kelima nasional berdasarkan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan," ujar Gubernur Khofifah. 

Menurutnya situasi yang kondusif, aman, dan damai di Jatim juga berkat kolaborasi dan sinergi luar biasa dari unsur tiga pilar plus di Jatim. Yaitu TNI/Polri, Pemerintah Daerah, DPRD/Parpol, tokoh agama dan masyarakat.

Mantan Menteri Sosial itu lebih lanjut mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar tetap kondusif di lingkungan masing-masing. 

"Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat, tetapi juga karena ada kesempatan," tuturnya.

Keadaan kondusif, lanjut Khofifah, merupakan kebutuhan karena akan mempengaruhi banyak sektor lainnya, seperti pendidikan, iklim investasi dan kesejahteraan masyarakat.

Maka potensi-potensi yang dapat menimbulkan tindak kejahatan harus diminimalisir. Misalnya dengan lebih waspada dengan diri sendiri dan keluarga.

"Harus lebih waspada dengan sekitar, menjaga tutur kata juga penting karena saat ini mudah sekali orang tersulut emosi hanya karena perkataan, mari bersama saling menjaga," ujarnya.

Terlebih memasuki tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, faktor ketertiban dan keamanan menjadi poin penting yang harus terus dijaga. Apalagi, tensi jelang tahun politik semakin meningkat. 

"Kami meminta masyarakat tidak mudah terpancing pada isu-isu tidak benar atau berita hoaks," ucap Khofifah. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023