Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendorong tenaga kesehatan setempat memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
 
"Banyuwangi ini sangat luas. Tantangan pelayanan kesehatannya sangat kompleks. Tanpa digitalisasi, kita tidak akan bisa berlari cepat," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat Rapat Koordinasi Kesehatan dihadiri ratusan tenaga kesehatan dan para penyedia layanan kesehatan Banyuwangi, Senin.  

Ipuk menyebutkan, teknologi kesehatan ada tiga aspek, pertama di sisi penanganan kesehatan dalam arti teknologi peralatan kesehatannya. Pemkab terus berikhtiar melengkapinya di Banyuwangi secara bertahap sesuai kemampuan fiskal daerah.  

"Kita juga terus mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan, seperti melengkapi 45 puskesmas se-Banyuwangi dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin, juga kami datangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di puskesmas, sehingga bisa terhindar dari risiko-risiko," ujarnya.

Aspek kedua adalah teknologi yang mampu memudahkan pelayanan kesehatan ke rakyat, salah satu contohnya adalah integrasi RSUD dengan seluruh puskesmas, sehingga sistem rujukan bisa cepat. Begitu pasien di puskesmas dirujuk, di RS sudah terkonfirmasi dengan segala detailnya.  

"Itu baru satu contoh, belum lagi kalau kita bicara bagaimana teknologi membantu mempersingkat waktu tunggu pasien, memudahkan pencarian rekam medis, mengurai antrean di farmasi, mengedukasi warga agar hidup sehat, mengkoneksikan kebutuhan pasien Banyuwangi rujukan ke Surabaya di rumah singgah yang ada di sana, dan sebagainya. Tapi ini bukan soal aplikasi baru, kita harus integrasikan ke Smart Kampung," kata Ipuk.

Aspek ketiga, teknologi dalam membantu manajemen rumah sakit dan puskesmas, dari sisi customer internal alias karyawan, mulai dari kinerja, administrasi, hingga reward and punishment.

Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menegaskan agar layanan jemput bola terus digalakkan. Selain juga koordinasi yang intens antar RSUD dengan kepala puskesmas untuk mengantisipasi berbagai masalah kesehatan.

"Jangan tunggu masalah datang, RSUD dan puskesmas harus jemput bola. Cek ke lapangan. Termasuk yang terpenting adalah rutin jemput bola warga yang sakit dan ibu hamil berisiko tinggi," ujar Ipuk.

Bupati Ipuk juga mengingatkan agar semua layanan kesehatan mengantisipasi masalah kesehatan saat memasuki musim hujan.

"Kita memasuki musim hujan. Kita sama-sama siaga. Kan trennya sudah diketahui dari tahun ke tahun. Bisa diantisipasi,” katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023