Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember di Provinsi Jawa Timur meluncurkan Program Keluarga Tangguh Bencana (Katana) guna meningkatkan kapasitas keluarga dalam menghadapi bencana.
Usai apel gelar logistik dan peralatan penanggulangan bencana di alun-alun Jember, Senin, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan bahwa Program Katana ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana.
"Itu bagian ikhtiar untuk menghadapi bencana, dan adanya rumah edukasi bencana juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pola dan rambu-rambu terkait bencana, sehingga mereka bisa sigap menghadapi bencana," katanya.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas warga dalam menghadapi situasi darurat guna meminimalkan dampak bencana, mengingat wilayah Kabupaten Jember tergolong rawan mengalami berbagai macam bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan bahwa Program Katana mencakup pelaksanaan pendidikan tentang kebencanaan kepada keluarga.
"Sasaran Katana adalah keluarga-keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana dan setiap tahun selalu menjadi korban bencana sehingga diharapkan mereka bisa mengantisipasi ketika terjadi bencana kembali," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Katana merupakan bagian dari Desa Tangguh Bencana atau Destana, yang sudah terbentuk di 114 desa di Kabupaten Jember.
Dalam upaya meningkatkan kesiagaan menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan apel gelar logistik dan peralatan penanggulangan bencana.
Apel juga meliputi acara peluncuran tenda edukasi bencana dan peningkatan kapasitas relawan, termasuk peningkatan kemampuan relawan dalam menggunakan dan memahami bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
"Diharapkan semua yang terlibat dalam kegiatan lebih tanggap dan sigap bila terjadi bencana, sehingga tidak menimbulkan banyak korban," kata Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Usai apel gelar logistik dan peralatan penanggulangan bencana di alun-alun Jember, Senin, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan bahwa Program Katana ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana.
"Itu bagian ikhtiar untuk menghadapi bencana, dan adanya rumah edukasi bencana juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pola dan rambu-rambu terkait bencana, sehingga mereka bisa sigap menghadapi bencana," katanya.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas warga dalam menghadapi situasi darurat guna meminimalkan dampak bencana, mengingat wilayah Kabupaten Jember tergolong rawan mengalami berbagai macam bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan bahwa Program Katana mencakup pelaksanaan pendidikan tentang kebencanaan kepada keluarga.
"Sasaran Katana adalah keluarga-keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana dan setiap tahun selalu menjadi korban bencana sehingga diharapkan mereka bisa mengantisipasi ketika terjadi bencana kembali," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Katana merupakan bagian dari Desa Tangguh Bencana atau Destana, yang sudah terbentuk di 114 desa di Kabupaten Jember.
Dalam upaya meningkatkan kesiagaan menghadapi bencana, Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan apel gelar logistik dan peralatan penanggulangan bencana.
Apel juga meliputi acara peluncuran tenda edukasi bencana dan peningkatan kapasitas relawan, termasuk peningkatan kemampuan relawan dalam menggunakan dan memahami bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
"Diharapkan semua yang terlibat dalam kegiatan lebih tanggap dan sigap bila terjadi bencana, sehingga tidak menimbulkan banyak korban," kata Widodo.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023