Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, bantuan alat tangkap ikan bisa mempermudah kerja dan meningkatkan penghasilan para nelayan di daerah itu.

"Semoga bantuan alat tangkap ikan bisa mempererat persaudaraan dan meningkatkan pendapatan nelayan di Surabaya," katanya dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Bantuan alat tangkap ikan diberikan kepada para nelayan yang tergabung dalam berbagai kelompok usaha bersama (KUB) di "Kota Pahlawan" --sebutan untuk Surabaya-- pada Kamis (30/11) tersebut, tidak hanya dari Pemkot Surabaya, melainkan juga dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Bantuan alat tangkap kali ini, diberikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada perwakilan nelayan yang hadir.

Ia mengharapkan bantuan ini bisa mempermudah kerja dan meningkatkan penghasilan para nelayan di daerah itu.

Baca juga: Cak Eri ajak pelajar di Surabaya bijak gunakan medsos

“Alhamdulillah pada hari ini pemkot memberikan bantuan nelayan, salah satunya dari hasil musrenbang (musyawarah rencana pembangunan). Yang kedua ada yang sebelum kami sampaikan kepada Menteri Sosial berupa perahu, terkait dengan kebutuhan nelayan,” katanya.

Wali Kota Eri menyerahkan secara simbolis sembilan perahu nelayan, 150 papan seluncur lumpur, jaring gillnet 17 buah. Selain itu, bantuan mesin perahu 246 unit dari Kemensos untuk nelayan di Kota Surabaya.

Bantuan sembilan perahu hasil dari musrembang yang direalisasikan pada tahun itu, diberikan kepada nelayan yang tergabung dalam KUB Kecamatan Sukolilo, KUB Kecamatan Gunung Anyar, dan KUB Kecamatan Krembangan. KUB Kecamatan Sukolilo mendapatkan satu unit, KUB Kecamatan Gunung Anyar dua unit, dan KUB Krembangan enam unit.

Sebanyak 150 papan seluncur lumpur untuk nelayan mencari kepiting diserahkan kepada KUB Kecamatan Asemrowo, 17 jaring gillnet diberikan kepada KUB Kecamatan Sukolilo dan KUB Kecamatan Mulyorejo. Sebanyak dua perahu wisata untuk pemberdayaan nelayan yang tergabung dalam KUB Bulak.

Pemkot Surabaya juga sedang mengusulkan bantuan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berupa pembuatan akses jalan perahu nelayan menuju dermaga.

"Ketika laut ini surut, maka itu (perahu nelayan) tidak bisa sampai ke dermaganya. Atau ketika mau berangkat, juga sulit, banyak lumpur yang ada di sana. Sehingga ketika kami diskusi dengan nelayan, satu-satunya jalan adalah dibuatkan jalan," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah akses tersebut, Pemkot Surabaya mengusulkan kepada KKP melakukan pengerukan lumpur, yang nantinya digunakan akses keluar dan masuk nelayan.

"Tim dari KKP sudah melakukan pengkajian, hari ini sudah dimasukkan ke Pak Menteri," ujarnya.

Pengerukan lumpur untuk akses perahu nelayan rencananya dilakukan di kawasan pesisir Bulak dan Kenjeran.

"Karena ini akan memberikan kesejahteraan untuk nelayan di Kota Surabaya. Karena memang itu (laut) kalau surut kan nemen (parah)," katanya.

Wali Kota Eri Cahyadi yang akrab disapa Cak Eri itu, mengharapkan nelayan memanfaatkan dengan baik bantuan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Semoga bantuan hari ini bisa mempererat persaudaraan dan meningkatkan pendapatan nelayan di Surabaya,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan bantuan ini salah satu wujud upaya pemkot meningkatkan kesejahteraan nelayan beserta keluarga.

"Bantuan ini tidak untuk dijual dan tidak boleh dialihkan untuk hal lain," katanya.

Seorang nelayan yang tergabung dalam KUB Bintang Samudra Utama, Kecamatan Krembangan Budianto mengaku bersyukur atas bantuan tersebut karena mendukung aktivitas di laut.

"Tidak mungkin dijual, pasti akan kita manfaatkan untuk kesejahteraan nelayan. Kami dapat enam unit perahu dan enam unit mesin," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023