Ponorogo - Jajaran Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, menangkap sebanyak 11 orang imigran gelap asal Afghanistan dan Turki yang diangkut dalam satu kendaraan saat melintas di wilayah Kecamatan Sambit, Minggu. "Mereka kami tangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian lengkap," kata Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Polisi Yudha Gustawan. Ia mengatakan, ke-11 imigran itu yang diduga akan menyelundup ke Pulau Cristmast, Australia tersebut, tidak satu pun yang memiliki dokumen keimigrasian lengkap. Mereka bisa menunjukkan paspor yang dikeluarkan dari kantor imigrasi negara asal masing-masing, namun saat polisi menanyakan dokumen dari kantor Keimigrasian Indonesia, termasuk visa, tidak satu pun imigran yang memiliki. "Karena masuk dan tinggal di sini secara ilegal, mereka akhirnya ditangkap dan langsung kami serahkan ke rumah detensi imigrasi (rudenim) di Madiun," jelasnya. Ia menambahkan, sembilan orang imigran merupakan warga negara Afganistan dan dua orang lainnya asal Turki. Imigran gelap yang diangkut kendaraan jenis minibus Elf itu, sebenarnya berjumlah 12 orang, tetapi salah seorang di antaranya berhasil kabur dan saat ini masih diburu petugas. Para imigran gelap yang telah diserahkan ke Rudenim Madiun, selanjutnya langsung dikirim ke Surabaya menggunakan sebuah bus dengan dikawal anggota kepolisian. Sekitar sepekan sebelumnya, Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polda Jatim di Kabupaten Pacitan juga berhasil memergoki sebuah kapal yang diduga akan mengangkut imigran gelap. Kapal yang berlayar dari Pasuruan itu, diamankan setelah mengalami kerusakan mesin dan kehabisan bahan bakar. "Saat kami dan petugas Kamlabuh (Keamanan Pelabuhan) berpatroli, tidak sengaja kami mengetahui kapal tersebut masuk Teluk Pacitan, rupanya karena kehabisan BBM (bahan bakar minyak)," kata Kasatpolair Pacitan, Aiptu Yahudi. Setelah kapal merapat, sejumlah anggota Satpolair langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya, dokumen kapal Sinar Putra I dinyatakan lengkap dan memiliki izin berlayar menuju Cilacap, Jawa Tengah. Meski demikian, pihak berwajib masih menaruh curiga karena kapal tersebut sama sekali tidak mengangkut barang. Kecurigaan polisi benar, karena beberapa saat kemudian anggota Polres Gunung Kidul, Yogyakarta, memberi informasi bahwa kapal itu hendak digunakan sebagai sarana angkut bagi warga Timur Tengah menuju Pulau Christmas, Australia. Karena beberapa hari sebelumnya, sebanyak 17 imigran gelap berhasil diamankan di Pantai Baron, Kabupaten Gunung Kidul. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011