PT PAL Indonesia melakukan perawatan dan perbaikan single point mooring (SPM) bersama PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) untuk optimalisasi proses bongkar muat cair dan gas.

Chief Marketing Officer (CMO) PT PAL Willgo Zainar mengatakan keberadaan SPM atau bouy terapung di lepasa pantai dan berfungsi sebagai penyalur muatan cair, seperti produk minyak bumi dari atau ke kapal tanker.

"Sebagai perusahaan dalam negeri, PT PAL Indonesia telah banyak menyelesaikan proyek-proyek strategis di dalam maupun luar negeri, terbukti dengan salah satu pengalaman kami dalam pemeliharaan dan perbaikan SPM sejak 15 tahun terakhir ini," kata Willgo melalui keterangan resmi, Selasa.

Perbaikan dan perawatan yang dilakukan, salah satunya penggantian satu rangkaian submarine & floating hose untuk meningkatkan keamanan serta keandalan operasional SPM.

"Hal ini merupakan kontribusi, dan komitmen PT PAL di bidang melakukan pemeliharaan dan perbaikan produk non-kapal," ucapnya.

Kepala Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Abdul Honi menyatakan proyeksi MRO untuk SPM ke depan sangat bagus, salah satunya karena adanya captive market di Pertamina.

"Selain SPM yang sudah ada, Pertamina juga akan menambah fasilitas SPM baru, di antaranya milik Pertamina IT Balongan, RU VI Balongan, SHAFTHI Cengkareng, RU V Balikpapan, IT Medan. Sehingga hal ini menjadi potential captive market bagi PT PAL," ujarnya.

Selain pemeliharaan dan perbaikan, PT PAL juga memiliki potensi besar untuk membangun SPM karena adanya peningkatan permintaan.

"Untuk potensi pembangunan nanti, akan dibangun tiga SPM di Kilang Tuban Pertamina," kata dia.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023