Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, terus memperbaiki layanan birokrasi dengan mengikis birokrasi ruwet dengan mengadakan penguatan kepada ASN sehingga etos kerja serta performanya semakin baik.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan dulu hingga hari ini beragam stigma masyarakat pada profesi ASN masih didominasi dengan privilege terjaminnya stabilitas pekerjaan dan punya pensiunan.

"Beragamnya sorotan dan komparasi ini harus menjadi pemacu kita. Para ASN harus bertransformasi dan melayani lebih baik. Sehingga melebihi ekspektasi dari masyarakat," katanya dalam acara workshop "Penguatan Implementasi Core Value dan Employer Branding ASN" di Kediri, Jumat.

Ia menambahkan, pandangan masyarakat tentang etos kerja dan birokrasi ASN dinilai masih kurang dibanding sektor lainnya. Selain itu, birokrasi dinilai ribet, tidak melayani optimal, sehingga ASN dirasa kurang hadir di tengah masyarakat.

Baca juga: Pemkot Kediri pastikan stok beras aman hingga 2024

Menurut dia, ASN masa kini dituntut bekerja dengan berkualitas, keras, cerdas, dan berintegritas. Sehingga, pandangan tentang kemampuan ASN monoton dan fixed mindset atau pola pikir tetap dapat bergeser menjadi lebih lincah, variatif, dan growth mindset atau pola pikir yang memandang keberhasilan.

Ia menjelaskan tahun 2022 performa kinerja ASN di lingkungan Pemerintah Kota Kediri menunjukkan hasil baik. Data Indeks Reformasi Birokrasi berada di angka 62,78 persen (kategori tinggi), Indeks Profesionalitas ASN mencapai 81,32 melebihi target tahun 2024 sebesar 68,00, dan Indeks Kepuasan Masyarakat mencapai 3,52.

Dirinya menyatakan capaian tersebut harus terus ditingkatkan sehingga ASN Kota Kediri menjadi pintar dan membawa birokrasi kelas dunia di tahun 2024.

Selain itu, yang tidak kalah penting core value atau cita-cita yang berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif (Berakhlak) menjadi panduan yang harus diimplementasikan secara total.

Dirinya mengatakan ASN juga harus bangga melayani bangsa dengan tetap memberikan service excellent atau pelayanan di atas harapan dan solutif atas permasalahan masyarakat.

"Kami tidak boleh cepat berpuas diri. Budaya kerja tersebut harus diimplementasikan. Saya harap profesionalitas ASN semakin meningkat sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan dan partisipasi masyarakat," ujar dia.

Zanariah juga menekankan tugas ASN tidak hanya urusan personal tapi tim kerja. Dengan semakin beragamnya generasi di dalam tim maka harus ada penyesuaian karakteristik kerja untuk membangun kerjasama yang ideal.

Generation gap, kata dia, dalam birokrasi harus dilebur. Seluruh elemen harus bekerja sama dan belajar.

Apalagi Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh ASN akan duet dengan digitalisasi, sehingga tidak ada lagi senior berhak menentukan dan junior melaksanakan. Iklim teamwork-nya dapat rutin melakukan brainstorming, saling berargumen, berani memberi ide, dan direalisasikan bersama.

"Saya yakin dengan komposisi kerja yang seperti ini kehadiran dan kebijakan yang kita putuskan dapat mewakili kebutuhan masyarakat. Selamat belajar bersama dengan narasumber. Terus motivasi dan dampingi seluruh jajaran untuk bekerja optimal," kata Zanariah.

Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, asisten, kepala OPD, camat, lurah, kepala puskesmas, dan tamu undangan lainnya.*

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023