Bojonegoro - Jajaran Pemkab Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengevaluasi penempatan tandon air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang akan disalurkan kepada 25 desa yang mengalami kekeringan. Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo, Senin mengatakan, daerah yang dilanda kekeringan di Bojonegoro, pada kemarau ini, yang memperoleh bantuan tandon air sebanyak 25 desa di delapan kecamatan. Setiap desa masing-masing mendapatkan bantuan dua unit tandon air masing-masing kapasitasnya 2.000 liter. Selain itu, lanjutnya, masing-masing desa tersebut, juga mendapatkan bantuan 30 jerigen air/desa. "Tandon air dan jerigen yang isinya 30 liter per jerigen, sudah disalurkan beberapa waktu yang lalu," katanya mengungkapkan. Namun, menurut dia, Bupati Bojonegoro, Suyoto menginstruksikan bantuan tandon air tersebut, di evaluasi penempatannya, sudah tepat sasaran atau belum. Pada prinsipnya, tandon air tersebut, jangan sampai penempatannya jauh dari warga yang mengalami kesulitan air bersih. "Kita belum tahu penempatannya sudah tepat atau masih jauh dari pemukiman warga yang mengalami kesulitan air bersih," katanya menjelaskan. Lebih lanjut dijelaskan, kalau memang dalam evaluasi diketahui, ada penempatan tandon air jauh dari pemukiman warga yang mengalami kesulitan air bersih akan dipindahkan. "Meskipun di Bojonegoro sudah ada hujan, tapi kesulitan air bersih masih terjadi," katanya menambahkan. Berdasarkan data, di antara desa yang menerima bantuan tandon air dan jerigen tersebut, berada di Kecamatan Bubulan, Sugihwaras, Kedungadem, Temayang, Ngasem, Kepohbaru, Kasiman dan Sukosewu. (* )

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011