Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan edukasi soal pemberian air susu ibu (ASI) yang sesuai dengan standar dan tanpa drama, sehingga anak pun mendapatkan gizi yang cukup serta mencegah stunting.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengemukakan pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Terkadang ada drama saat pemberian ASI, sehingga ia pun memberikan tips yang dikemas dalam Talk show "Tips jitu menyusui anti-drama".
"Sejak hamil ibu-ibu harus membekali diri dengan ilmu agar berhasil dalam menyusui. Banyak titik kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif karena adanya beberapa mitos. Padahal ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi," kata Ferry Silviana yang juga seorang Konselor Laktasi berstandar WHO ini di Kediri, Minggu.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini menjelaskan mitos pertama adalah ASI tak cukup. Faktanya ASI diproduksi sesuai permintaan, makin sering makin banyak bayi menyusu makin banyak pula ASI yang dihasilkan.
Mitos kedua, ukuran payudara. Faktanya besar kecilnya payudara tidak berkaitan dengan kemampuan memberikan ASI. Selanjutnya mitos ketiga, khawatir bentuk payudara tidak bagus lagi setelah menyusui. Faktanya, yang mengubah penampilan payudara bukan saat menyusui melainkan kehamilan. Bagus tidaknya payudara lebih berkaitan dengan keturunan dan usia.
Baca juga: PKK Kabupaten Kediri ajak anak yatim piatu ke Taman Safari Prigen
Mitos terakhir, kata dia, adalah anggapan menyusui itu merepotkan. Faktanya, menyusui jauh lebih praktis karena bisa diberikan kapan saja, tidak memerlukan botol dan perangkatnya serta tidak perlu menakar.
"Proses menyusui memang tidak mudah tapi pasti bisa. ASI ini sangat banyak manfaatnya. Gizi di ASI ini sangat lengkap dan tidak ada di susu formula," ujar dia.
Bunda Fey juga mengungkapkan ASI yang keluar pertama kali disebut kolostrum yang kaya akan kandungan gizi. Kolostrum kaya akan antibodi, banyak sel darah putih, pencahar, faktor pertumbuhan dan kaya vitamin A.
Pada proses menyusui juga memiliki beberapa manfaat psikologi bagi ibu dan bayi. Adanya ikatan emosi, adanya kedekatan hubungan kasih sayang ibu dan bayi, meniadakan keinginan untuk menyiksa bayinya, serta bayi jarang menangis.
Pada pertumbuhan, bayi yang diberi ASI lebih baik dalam tes kecerdasan pada masa kanak-kanak.
"Sebuah riset mengatakan seorang perempuan yang dalam hidupnya ada proses kriminal dan menciderai anak kalau di interview mereka sebagian besar tidak pernah menyusui anaknya. Jadi seperti ada satu momen kedekatan yang hilang," kata dia.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini juga membagikan tips meletakkan bayi yang benar saat menyusui. Pertama, dagu bayi harus dekat dengan payudara. Kedua, posisi telinga, tangan, dan kaki sejajar. Ketiga, ibu dalam posisi nyaman dam memeluk bayinya. Keempat, mulut bayi harus terbuka lebar dan menelan 2/3 bagian payudara.
"Kalau peletakan benar putingnya tidak akan lecet kalaupun lecet itu hal yang wajar dan lakukan evaluasi. Jangan mudah menyerah untuk menyusui anak-anak kita," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengemukakan pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Terkadang ada drama saat pemberian ASI, sehingga ia pun memberikan tips yang dikemas dalam Talk show "Tips jitu menyusui anti-drama".
"Sejak hamil ibu-ibu harus membekali diri dengan ilmu agar berhasil dalam menyusui. Banyak titik kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif karena adanya beberapa mitos. Padahal ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi," kata Ferry Silviana yang juga seorang Konselor Laktasi berstandar WHO ini di Kediri, Minggu.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini menjelaskan mitos pertama adalah ASI tak cukup. Faktanya ASI diproduksi sesuai permintaan, makin sering makin banyak bayi menyusu makin banyak pula ASI yang dihasilkan.
Mitos kedua, ukuran payudara. Faktanya besar kecilnya payudara tidak berkaitan dengan kemampuan memberikan ASI. Selanjutnya mitos ketiga, khawatir bentuk payudara tidak bagus lagi setelah menyusui. Faktanya, yang mengubah penampilan payudara bukan saat menyusui melainkan kehamilan. Bagus tidaknya payudara lebih berkaitan dengan keturunan dan usia.
Baca juga: PKK Kabupaten Kediri ajak anak yatim piatu ke Taman Safari Prigen
Mitos terakhir, kata dia, adalah anggapan menyusui itu merepotkan. Faktanya, menyusui jauh lebih praktis karena bisa diberikan kapan saja, tidak memerlukan botol dan perangkatnya serta tidak perlu menakar.
"Proses menyusui memang tidak mudah tapi pasti bisa. ASI ini sangat banyak manfaatnya. Gizi di ASI ini sangat lengkap dan tidak ada di susu formula," ujar dia.
Bunda Fey juga mengungkapkan ASI yang keluar pertama kali disebut kolostrum yang kaya akan kandungan gizi. Kolostrum kaya akan antibodi, banyak sel darah putih, pencahar, faktor pertumbuhan dan kaya vitamin A.
Pada proses menyusui juga memiliki beberapa manfaat psikologi bagi ibu dan bayi. Adanya ikatan emosi, adanya kedekatan hubungan kasih sayang ibu dan bayi, meniadakan keinginan untuk menyiksa bayinya, serta bayi jarang menangis.
Pada pertumbuhan, bayi yang diberi ASI lebih baik dalam tes kecerdasan pada masa kanak-kanak.
"Sebuah riset mengatakan seorang perempuan yang dalam hidupnya ada proses kriminal dan menciderai anak kalau di interview mereka sebagian besar tidak pernah menyusui anaknya. Jadi seperti ada satu momen kedekatan yang hilang," kata dia.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini juga membagikan tips meletakkan bayi yang benar saat menyusui. Pertama, dagu bayi harus dekat dengan payudara. Kedua, posisi telinga, tangan, dan kaki sejajar. Ketiga, ibu dalam posisi nyaman dam memeluk bayinya. Keempat, mulut bayi harus terbuka lebar dan menelan 2/3 bagian payudara.
"Kalau peletakan benar putingnya tidak akan lecet kalaupun lecet itu hal yang wajar dan lakukan evaluasi. Jangan mudah menyerah untuk menyusui anak-anak kita," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023