Pengacara Drs. Norbertus Simon, SH, MM, Ak, meraih gelar magister hukum di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya setelah lulus dengan predikat terpuji atau cumlaude.

Simon, sapaannya ditemui usai prosesi wisuda di kampus setempat, Sabtu mengatakan dia lulus lewat tesis berjudul "Bagaimana Peranan dan Tanggung Jawab Bank Terhadap Sengketa yang Berkaitan dengan Lelang".

"Selama ini kan banyak kasus yang lebih mengarah ke lelang, yang dilakukan oleh bank dengan cara melalui oknum tertentu untuk melakukan satu perbuatan terhadap pelelangan obyek yang dijadikan jaminan tanpa melalui satu pertimbangan musyawarah terhadap debitur, yang seharusnya masih bisa untuk ditindak lanjuti," katanya.

Pria yang mendapat IPK 3,87 itu melihat dalam dunia yang ada sekarang ini kesewenang-wenangan salah satu perbankan bisa bekerja sama dengan pihak tertentu untuk dapat secepatnya menguasai obyek yang mempunyai nilai tambah.

Dengan adanya obyek tersebut, pihak tertentu ingin mencari keuntungan dari obyek tanah, di saat seperti ini mungkin karena ekonomi karena COVID-19, debitur bukan tidak mau membayar, namun ingin musyarawah lagi terkait penjadwalan ulang pembayaran.

"Pendekatan yang harus dilakukan dibutuhkan musyawarah yang terbaik. Dibuatkan pertemuan antara debitur dan perbankan sehingga tidak semudah ini melakukan penyitaan dan lelang terhadap obyek yang bisa ditindak lanjuti debitur," katanya.

Pria kelahiran Buton, Sulawesi Tenggara, 23 September 1965 itu mengemukakan alasannya mengambil magister hukum di UWKS meski telah mempunyai sejumlah gelar.

"Saya pengin membuktikan kepada anak-anak saya, bahwa mereka harus berpacu menimba ilmu. Orang tua juga harus membuktikan bahwa bisa dan anak diharapkan bisa mengikutinya," ujarnya.

Menurut suami dari Ketua Umum Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Jawa Timur Grace Evi Ekawati itu, semangat belajar harus ditiru oleh anak muda karena dengan sekolah seseorang mempunyai pergaulan yang lebih luas.

"Selain itu, kita bisa bertukar pikiran dengan praktisi dan dosen yang menguasai praktik dan teori. Itu menjadikan kita semangat mencari pemikiran yang lebih bagus," katanya.

Sementara itu, Rektor UWKS, Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono mengatakan ada sebanyak 467 mahasiswa yang diluluskan pada wisuda kali ini.

"Kami dalam setahun menggelar dua dua kali wisuda, dalam kurun waktu tersebut kami meluluskan 1.000 wisudawan. Para wisudawan nantinya akan bekerja dan berkiprah di sejumlah instansi yang membawa cita baik UWKS ke depan," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023