Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jatim mengapresiasi program promotif preventif yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan karena memberi kesempatan kerja yang eksklusif buat siapa saja, termasuk bagi disabilitas.
Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo dalam keterangannya di Surabaya, Selasa mengatakan ini merupakan bagian dari tugas bersama dimana pemerintah memberi kesempatan kerja yang eksklusif buat siapa saja, termasuk bagi disabilitas.
"Program promotif preventif BPJS Ketenagakerjaan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja," ujarnya.
Menurutnya, program ini sangat luar biasa karena memberikan kesempatan kerja bagi siapa saja.
"Ini luar biasa. Sekali lagi terima kasih pada BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur dan PT PT Sumber Alfaria Trijaya serta semua yang ikut memberi perhatian untuk program promotif preventif ini," ucapnya.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo pelaksanaan promotif preventif di Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim ada 3 jenis, yakni penyediaan lingkungan kerja ramah disabilitas, pelatihan Ahli K3 Umum, dan pelatihan safety driving bersertifikat.
"PT Sumber Alfaria Trijaya adalah perusahaan yang ditunjuk Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim sebagai perusahaan yang akan dilakukan perbaikan penyediaan lingkungan kerja ramah disabilitas berupa penyediaan area parkir khusus disabilitas, karena perusahaan ini mempekerjakan pekerja disabilitas sesuai ketentuan ketenagakerjaan," kata Hadi.
Ia mengatakan, perusahaan yang berhak mendapatkan bantuan program promotif preventif BPJS Ketenagakerjaan adalah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Upaya promotif preventif secara konsisten terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk komitmen dalam menekan angka kecelakaan kerja," ujarnya.
Secara nasional, hingga akhir Agustus BPJS Ketenagakerjaan mencatat ada 239 ribu klaim kasus Rp1,97 triliun
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia sebelumnya secara resmi membuka kegiatan promotif dan preventif BPJS Ketenagakerjaan 2023 yang secara serentak juga dilakukan di 10 wilayah lainnya di Indonesia.
"BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu badan representasi negara turut andil dalam membantu, mendukung dan mendorong para pemberi kerja untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat menjadi suatu budaya di lingkungan kerja, sehingga kasus angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir," ujar Roswita.
Ia mengatakan, bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.
Jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh kantor wilayah BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai karakteristik masing-masing area operasional di setiap daerah.
Hal inilah yang mendorong BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan ILO untuk melakukan pendampingan dan mengukur secara rinci dampak intervensi program promotif preventif, khususnya di sektor perkebunan.
"Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Pekerja dan keluarganya akan kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya. Sedangkan perusahaan akan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja. Oleh karena itu perlu peran aktif dari seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif ini," ujar Roswita.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023