Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menyatakan almarhum tokoh Nahdlatul Ulama KH Choriul Anam atau Cak Anam merupakan sosok yang selalu memegang teguh prinsip di dalam kehidupan.

"Pelajaran penting yang pernah diajarkan beliau adalah keteguhan memegang prinsip apapun risikonya," kata Sadad saat memberikan keterangan melalui aplikasi pesan singkat, Senin.

Keteguhan dalam memegang prinsip itu yang digenggam Cak Anam, kata dia mampu melahirkan banyak sosok yang mampu berjuang demi tercapainya keadilan masyarakat.

"Kader-kadernya banyak di berbagai lembaga, politik, organisasi masyarakat, organisasi sosial, dan itu memberikan warna," ucapnya.

Sadad pun mengenang almarhum sebagai tokoh besar yang tak pelit ilmu, bahkan eks pimpinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan aktivis gaek Nahdlatul Ulama itu sudah dianggap sebagai guru politiknya.

"Saya merasa beruntung sempat berinteraksi dengan beliau ketika meniti karir politik dan dari beliau saya tahu politik adalah alat yang efektif untuk berjuang," ujarnya.

Tak hanya itu, almarhum juga selalu menekankan agar selalu membimbing dan memperhatikan kondisi kader-kader yang baru bergabung, baik itu di partai politik hingga organisasi masyarakat. 

"Kami harus menjadi tutor dan mendukung seluruh proses yang tengah mereka jalani, sehingga mereka matang menjadi seorang kader yang bisa meneruskan perjuangan," kata Sadad.

Sadad mengaku sempat meminta Cak Anam hadir ketika dirinya tengah menempuh ujian untuk mendapatkan gelar doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

"Saya mengharap kehadiran beliau tetapi Cak Anam menulis pesan tidak bisa hadir meskipun beliau ingin sekali hadir berjumpa dengan kolega-koleganya di UINSA," tuturnya.

Tokoh Nahdlatul Ulama KH Choirul Anam atau Cak Anam wafat pada usia ke-69 tahun setelah sempat menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya.

Cak Anam menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi tadi, pukul 05.45 WIB. Ucapan duka cita pun mengalir dari banyak kalangan, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi, hingga masyarakat luas.

Jenazah mantan Ketua GP Ansor Jawa Timur itu diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Kutisari Indah Barat IV, Surabaya menuju lokasi pemakaman di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada pukul 11.45 WIB atau setelah dishalatkan di Masjid Jamin Kibar.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023