Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timu,  mendorong warganya untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan sehingga mampu memperkuat perekonomian di wilayah setempat.

"Cara mewujudkan kemandirian pangan itu dapat dilakukan dengan cara menanam komoditas yang berpotensi menyebabkan inflasi," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Sabtu.

Ia melanjutkan penanaman dapat dilakukan di pekarangan rumah sehingga selain mengompensasi gas karbon juga berdampak pada perekonomian.

"Kalau sudah memiliki kemandirian pangan, maka kita akan lebih kuat secara ekonomi dan tidak mudah terhimpit ketika terjadi inflasi," ucap Mas Ipin, sapaan akrabnya.  

Salah satu komoditas yang potensial ditanam untuk meredam jika terjadi inflasi adalah tanaman bawang merah.

Sebab, kata dia, kontur tanah di sebagian wilayah Trenggalek sangat potensial untuk ditanami bawang merah. Bahkan, Mas Ipin juga mengajak menanamnya di pekarangan rumah masing-masing.

"Salah satunya bumbu-bumbu yang paling esensial, di antaranya bawang merah. Mereka saya challenge (tantang) untuk bisa menanam di rumahnya masing-masing," katanya.

Pemenuhan kebutuhan pokok secara mandiri menjadi salah satu langkah yang efektif untuk menanggulangi dampak harga komoditas yang sering melambung di kondisi-kondisi tertentu. 

Mas Ipin berharap langkah itu dapat diterapkan secara bertahap menyesuaikan kondisi geografis wilayah masing-masing.

"Kami menanam sesuatu yang berpotensi untuk meningkatkan laju inflasi. Jadi pengendalian inflasinya dengan cara menanam bahan-bahan yang harganya selama ini memicu kenaikan harga-harga kebutuhan-kebutuhan pokok," ujarnya.

Jangka panjangnya, Mas Ipin berharap tak hanya komoditas yang sifatnya bumbu-bumbu dapur, tapi memasifkan penanaman pendamping beras yaitu ubi gading.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023