Sumenep - Perwakilan perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk Kediri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, membeli tembakau rajangan yang dihasilkan petani setempat melebihi target yang ditetapkan.
Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Tbk Kediri di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Sumenep, Freddy Kustianto, Selasa, menjelaskan, pihaknya bersama rekannya di Guluk Guluk dibebani target untuk membeli tembakau rajangan sebanyak 3.800 ton pada 2011.
"Sejak 15 Agustus hingga 10 Oktober, kami sudah membeli tembakau rajangan sebanyak 3.920 ton. Ini belum termasuk jumlah pembelian tembakau yang dilakukan rekan kami di Guluk Guluk," katanya di Sumenep.
Di Sumenep terdapat dua kuasa pembelian tembakau PT Gudang Garam Tbk Kediri yakni di Desa Gedungan dan Desa Guluk Guluk, Kecamatan Guluk Guluk.
"Hingga sekarang, manajemen pusat di Kediri belum mengeluarkan instruksi kepada kami supaya menghentikan pembelian tembakau rajangan di Sumenep. Oleh karena itu, kami masih akan terus membeli tembakau rajangan," ujarnya.
Freddy juga mengemukakan, harga rata-rata tembakau rajangan yang dibelinya sebesar Rp38 ribu per kilogram.
"Kami membeli tembakau sesuai kualitas. Secara umum, kualitas tembakau rajangan yang dihasilkan petani memang bagus karena kondisi cuaca pada kemarau tahun ini benar-benar mendukung proses penanaman tembakau, yakni tidak ada hujan sama sekali sejak Juli lalu," ucapnya.
Kualitas tembakau yang bagus itu pula diduga menjadi salah satu pertimbangan manajemen PT Gudang Garam Tbk Kediri tidak kunjung menginstruksikan penghentian pembelian tembakau rajangan di Sumenep.
"Kondisi kemarau tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Pada 2010, manajemen pusat terpaksa menginstruksikan kami menghentikan pembelian tembakau rajangan ketika jumlah pembeliannya masih jauh di bawah target, karena kualitas tembakau dinilai jelek akibat di Sumenep sering hujan," kata Freddy.
Perwakilan PT Gudang Garam Tbk Kediri di Sumenep membeli tembakau rajangan paling murah Rp22 ribu per kilogram untuk kualitas "03 minus" dan paling mahal Rp40 ribu per kilogram untuk kualitas "G Plus Istimewa".
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011