Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mencatat adanya kenaikan signifikan angka kunjungan wisatawan di kawasan Kebun Raya Mangrove (KRM) yang mencakup Kecamatan Gunung Anyar dan Medokan Sawah, usai kali pertama diresmikan pada 26 Juli 2023.
"Sebelum diresmikan, kunjungan per pekannya 700 orang, dan sekarang per pekannya dua ribuan orang," kata Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya Rahmad Kodariawan di KRM Gunung Anyar, Selasa.
Rahmad menyebut angka kunjungan mingguan yang kini mencapai dua ribu orang tak lepas dari peran masyarakat yang acap kali mengabadikan momen kunjungannya ke KRM Gunung Anyar maupun Medokan Sawah melalui sosial media.
ia juga tak menampik peresmian KRM oleh Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut memberikan dampak signifikan pada minat masyarakat untuk lokasi tersebut.
"Banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar Surabaya untuk datang ke sini," ujarnya.
Rata-rata wisatawan yang berkunjung merupakan kategori keluarga, namun dalam waktu tertentu petugas juga menerima kedatangan rombongan sekolah hingga ibu-ibu PKK.
Rahmad menyatakan para wisatawan yang datang selain untuk berlibur, juga ingin mengobati rasa penasarannya terhadap berbagai jenis bakau yang ada KRM di Gunung Anyar maupun Medokan Sawah.
Dua lokasi tersebut berdekatan dan banyak dipisahkan oleh jembatan penghubung yang terbuat dari beton.
"Kaitannya mereka datang ingin melihat apakah Kebun Raya Mangrove ini sama dengan yang lain, ternyata ada perbedaan karena tanaman mangrove," ujarnya.
Ia juga berharap keberadaan kebun raya bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal manfaat bakau.
"Selain untuk lingkungan, mangrove ini juga bisa diolah menjadi bahan sirup, tepung, sambal, sampai pewarna batik," kata dia.
Sebagaimana yang diketahui, total luasan lahan di Kebun Raya Mangrove yang mencakup dua wilayah kecamatan, yakni Gunung Anyar dan Medokan Sawah mencapai 27 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Sebelum diresmikan, kunjungan per pekannya 700 orang, dan sekarang per pekannya dua ribuan orang," kata Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya Rahmad Kodariawan di KRM Gunung Anyar, Selasa.
Rahmad menyebut angka kunjungan mingguan yang kini mencapai dua ribu orang tak lepas dari peran masyarakat yang acap kali mengabadikan momen kunjungannya ke KRM Gunung Anyar maupun Medokan Sawah melalui sosial media.
ia juga tak menampik peresmian KRM oleh Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut memberikan dampak signifikan pada minat masyarakat untuk lokasi tersebut.
"Banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar Surabaya untuk datang ke sini," ujarnya.
Rata-rata wisatawan yang berkunjung merupakan kategori keluarga, namun dalam waktu tertentu petugas juga menerima kedatangan rombongan sekolah hingga ibu-ibu PKK.
Rahmad menyatakan para wisatawan yang datang selain untuk berlibur, juga ingin mengobati rasa penasarannya terhadap berbagai jenis bakau yang ada KRM di Gunung Anyar maupun Medokan Sawah.
Dua lokasi tersebut berdekatan dan banyak dipisahkan oleh jembatan penghubung yang terbuat dari beton.
"Kaitannya mereka datang ingin melihat apakah Kebun Raya Mangrove ini sama dengan yang lain, ternyata ada perbedaan karena tanaman mangrove," ujarnya.
Ia juga berharap keberadaan kebun raya bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal manfaat bakau.
"Selain untuk lingkungan, mangrove ini juga bisa diolah menjadi bahan sirup, tepung, sambal, sampai pewarna batik," kata dia.
Sebagaimana yang diketahui, total luasan lahan di Kebun Raya Mangrove yang mencakup dua wilayah kecamatan, yakni Gunung Anyar dan Medokan Sawah mencapai 27 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023