Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bangga atas terjalinnya kerja sama antara PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan PT. Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM) yang merupakan anak perusahaan Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G).
"Kebanggaan bagi kami bahwa KT&G khususnya PT. TSPM bekerja sama dengan PT SIER. Kami optimistis sinergi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Jatim," ujarnya usai menyaksikan penandatanganan perjanjian di Surabaya, Selasa.
Kesepakatan tertuang pada penandatanganan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) yang dilakukan Direktur PT. SIER Didik Prasetiyono dengan Wakil Direktur Utama PT. TSPM Jang Jaehong.
Khofifah berharap kerja sama dapat berdampak meningkatkan nilai investasi, mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan membuka lapangan kerja baru.
Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga menilai bahwa penandatanganan tersebut sangat strategis, sebab sinergi antara Indonesia dan Korea ini menjadi wujud kepercayaan serta komitmen terhadap potensi ekonomi Indonesia, khususnya Jatim.
PT SIER, kata dia, saat ini mengelola dua kawasan industri yang terbagi dalam tiga lokasi, yakni di Rungkut Surabaya seluas total kurang lebih 245 hektare, lalu di Berbek Sidoarjo seluas kurang lebih 87 hektare, serta PIER di Rembang-Pasuruan sekitar 568 hektare.
Kawasan-kawasan itu, lanjut Khofifah, telah dikenal sebagai kawasan industri hijau, modern, dan terintegrasi di Jatim, ditambah berbagai fasilitas sarana dan prasarana memadai, tentu kawasan industri PT. SIER yang menjadi primadona untuk berinvestasi.
Di depan petinggi KT&G Gubernur, Khofifah turut menjelaskan kondisi ekonomi Jatim, yaitu capaian PDRB Jatim berhasil memberikan kontribusi sebesar 14,45 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan berkontribusi sebesar 25,23 persen PDRB Pulau Jawa.
Hal itu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 2,66 persen (q to q) tertinggi di Pulau Jawa.
Tiga sektor yang mendominasi kinerja ekonomi Jawa Timur adalah sektor industri pengolahan 31 persen, sektor perdagangan 19,13 persen, dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,76 persen.
Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu pemegang saham PT. SIER, Gubernur Khofifah mengapresiasi seluruh pengurus dan karyawan atas kinerjanya selama ini.
"Dengan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan karyawan PT. SIER, terutama dalam hal penerapan Good Corporate Governance, saya optimistis jika peningkatan kinerja bisa tercapai lebih dari yang diharapkan," tuturnya.
Sementara itu, KT&G/TSPM merupakan perusahaan terkemuka dalam industri tembakau dan bisnis yang dikenal di seluruh dunia atas komitmen pada inovasi, kualitas produk, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Nilai investasi KT&G lewat anak perusahaannya PT. TSPM ini cukup besar, yang rencananya mencapai Rp6,9 triliun, sekaligus berpotensi membuka 1.200 lapangan pekerjaan baru.
PPTI ini merupakan investasi awal berupa tanah industri seluas 19 hektare di kawasan PIER Pasuruan.
Di tempat sama, Direktur PT. SIER Didik Prasetiyono mengaku peran Gubernur Khofifah membawa semangat, tekad dan dedikasi luar biasa untuk mempromosikan kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk menciptakan iklim investasi stabil dan berkelanjutan.
"Keputusan untuk berinvestasi di Jatim menjadi tanda baik bagi iklim investasi di Indonesia, khususnya Jatim yang semakin kondusif di bawah kepemimpinan bijak, progresif dan visioner dari Gubernur Khofifah," tuturnya.
Menurut dia, langkah-langkah inovatif dalam infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia dan dukungan kepada sektor-sektor kunci telah memperkuat posisi Jawa Timur sebagai destinasi investasi menjanjikan.
"Kami telah menyaksikan perubahan yang signifikan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan mempromosikan investasi. Dalam situasi di mana kestabilan ekonomi sangat penting, Jawa Timur telah menjadi contoh yang sukses dalam menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pelaku bisnis," katanya.
Wakil Direktur Utama PT. TSPM Jang Jaehong menambahkan bahwa ini menjadi hari penting sekaligus menjadi simbol dimulainya perjalanan panjang memberi kontribusi kepada masyarakat Indonesia khususnya, Jatim.
"Ini menjadi bukti keseriusan dan komitmen berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2010. Semoga bisa menumbuhkan perekonomian Indonesia dan Korea," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara PT. SIER dan beberapa perusahaan antara lain, seperti PT PLN, PT Telkom Indonesia, PT Indonesia Connect Plus, PT Biznet, PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Tirta Pasuruan, PT Pertamina Gas Niaga dan PT . Primatama Nusantara.
Dilanjutkan MoU antara PT SIER dan Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Jatim serta Bank UMKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kebanggaan bagi kami bahwa KT&G khususnya PT. TSPM bekerja sama dengan PT SIER. Kami optimistis sinergi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Jatim," ujarnya usai menyaksikan penandatanganan perjanjian di Surabaya, Selasa.
Kesepakatan tertuang pada penandatanganan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) yang dilakukan Direktur PT. SIER Didik Prasetiyono dengan Wakil Direktur Utama PT. TSPM Jang Jaehong.
Khofifah berharap kerja sama dapat berdampak meningkatkan nilai investasi, mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan membuka lapangan kerja baru.
Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga menilai bahwa penandatanganan tersebut sangat strategis, sebab sinergi antara Indonesia dan Korea ini menjadi wujud kepercayaan serta komitmen terhadap potensi ekonomi Indonesia, khususnya Jatim.
PT SIER, kata dia, saat ini mengelola dua kawasan industri yang terbagi dalam tiga lokasi, yakni di Rungkut Surabaya seluas total kurang lebih 245 hektare, lalu di Berbek Sidoarjo seluas kurang lebih 87 hektare, serta PIER di Rembang-Pasuruan sekitar 568 hektare.
Kawasan-kawasan itu, lanjut Khofifah, telah dikenal sebagai kawasan industri hijau, modern, dan terintegrasi di Jatim, ditambah berbagai fasilitas sarana dan prasarana memadai, tentu kawasan industri PT. SIER yang menjadi primadona untuk berinvestasi.
Di depan petinggi KT&G Gubernur, Khofifah turut menjelaskan kondisi ekonomi Jatim, yaitu capaian PDRB Jatim berhasil memberikan kontribusi sebesar 14,45 persen terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan berkontribusi sebesar 25,23 persen PDRB Pulau Jawa.
Hal itu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 2,66 persen (q to q) tertinggi di Pulau Jawa.
Tiga sektor yang mendominasi kinerja ekonomi Jawa Timur adalah sektor industri pengolahan 31 persen, sektor perdagangan 19,13 persen, dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,76 persen.
Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu pemegang saham PT. SIER, Gubernur Khofifah mengapresiasi seluruh pengurus dan karyawan atas kinerjanya selama ini.
"Dengan komitmen dari seluruh jajaran direksi dan karyawan PT. SIER, terutama dalam hal penerapan Good Corporate Governance, saya optimistis jika peningkatan kinerja bisa tercapai lebih dari yang diharapkan," tuturnya.
Sementara itu, KT&G/TSPM merupakan perusahaan terkemuka dalam industri tembakau dan bisnis yang dikenal di seluruh dunia atas komitmen pada inovasi, kualitas produk, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Nilai investasi KT&G lewat anak perusahaannya PT. TSPM ini cukup besar, yang rencananya mencapai Rp6,9 triliun, sekaligus berpotensi membuka 1.200 lapangan pekerjaan baru.
PPTI ini merupakan investasi awal berupa tanah industri seluas 19 hektare di kawasan PIER Pasuruan.
Di tempat sama, Direktur PT. SIER Didik Prasetiyono mengaku peran Gubernur Khofifah membawa semangat, tekad dan dedikasi luar biasa untuk mempromosikan kerja sama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk menciptakan iklim investasi stabil dan berkelanjutan.
"Keputusan untuk berinvestasi di Jatim menjadi tanda baik bagi iklim investasi di Indonesia, khususnya Jatim yang semakin kondusif di bawah kepemimpinan bijak, progresif dan visioner dari Gubernur Khofifah," tuturnya.
Menurut dia, langkah-langkah inovatif dalam infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia dan dukungan kepada sektor-sektor kunci telah memperkuat posisi Jawa Timur sebagai destinasi investasi menjanjikan.
"Kami telah menyaksikan perubahan yang signifikan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan mempromosikan investasi. Dalam situasi di mana kestabilan ekonomi sangat penting, Jawa Timur telah menjadi contoh yang sukses dalam menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pelaku bisnis," katanya.
Wakil Direktur Utama PT. TSPM Jang Jaehong menambahkan bahwa ini menjadi hari penting sekaligus menjadi simbol dimulainya perjalanan panjang memberi kontribusi kepada masyarakat Indonesia khususnya, Jatim.
"Ini menjadi bukti keseriusan dan komitmen berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2010. Semoga bisa menumbuhkan perekonomian Indonesia dan Korea," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara PT. SIER dan beberapa perusahaan antara lain, seperti PT PLN, PT Telkom Indonesia, PT Indonesia Connect Plus, PT Biznet, PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Tirta Pasuruan, PT Pertamina Gas Niaga dan PT . Primatama Nusantara.
Dilanjutkan MoU antara PT SIER dan Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Jatim serta Bank UMKM.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023