Universitas Jember (Unej) menggandeng perusahaan benih ternama untuk melakukan kerja sama dalam mengembangkan benih jagung bioteknologi melalui kegiatan demonstration plot (demplot) seluas 0,5 hektare di Agrotechnopark kampus setempat.

Rektor Unej Iwan Taruna bersama petinggi perusahaan benih memanen hamparan demplot jagung yang ditanami benih jagung NK 212 S yang merupakan produk bioteknologi terbaru di Agrotechnopark Unej yang berada di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Rabu.

"Kami menyambut gembira kerja sama itu karena hasil penelitian yang baik adalah hasil penelitian yang bisa dihilirkan serta bermanfaat langsung bagi masyarakat dan dunia industri," kata Rektor Unej Iwan Taruna.

Ia juga berharap adanya demplot benih jagung NK 212 S di Agrotechnopark Jubung juga bisa dimanfaatkan sebagai wahana belajar dan konsultasi oleh petani Jember agar tidak ketinggalan informasi dan teknologi terkini, selain playing ground bagi dosen dan mahasiswa.

"Proses untuk melahirkan inovasi seperti di bidang bioteknologi itu prosesnya panjang dan memerlukan biaya besar. Maka kata kuncinya adalah kolaborasi antara semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat," tuturnya.

Dengan adanya demplot tanaman bioteknologi di Agrotechnopark Jubung maka peneliti Unej melakukan berbagai penelitian terkait bioteknologi, bahkan bisa mengamati dari dekat bagaimana pertumbuhan tanaman hasil bioteknologi. 

Di tempat sama, Marketing Head PT. Syngenta Seed Indonesia Imam Sujono mengatakan produk benih jagung NK 212 S adalah benih jagung yang tahan terhadap hama ulat penggerek batang, toleran terhadap glisofat dan produktivitasnya lebih tinggi 10 persen daripada benih jagung biasa. 

"Benih itu sudah mendapatkan izin untuk diedarkan ke pasaran sejak 6 Maret 2023 dan rencananya benih jagung NK 212 S mulai dipasarkan tahun depan," katanya.

Ia menjelaskan Agrotechnopark Unej menjadi lokasi pertama di Indonesia yang menjadi lokasi penanaman benih jagung bioteknologi terbaru perusahaannya, sehingga pihaknya memilih bekerja sama dengan Unej karena sudah memiliki rekam jejak penelitian bioteknologi di Indonesia. 

"Harapannya ada masukan dari para akademisi terhadap produk kami, selain bentuk kerja sama lainnya nanti," ucap alumnus Fakultas Pertanian Unej itu.

Sementara itu, Perwakilan Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika Indonesia Prof. Bambang Prasetya mengatakan perguruan tinggi berperan penting menjadi katalisator inovasi karena merupakan tempat lahir ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mencetak cendekiawan handal dan tenaga profesional yang mengaplikasikan teknologi tersebut.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023