Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta pemerintah kota setempat menambah kuota Beasiswa Pemuda Tangguh menyusul peminatnya tiap tahun meningkat.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Rabu, mengharapkan dengan adanya beasiswa ini tidak ada lagi mahasiswa yang putus di tengah jalan karena keterbatasan biaya.
"Saya berharap juga mendapat dukungan masyarakat yang lebih masif lagi, agar angka putus sekolah tidak lagi ada. Khususnya putus kuliah di tengah jalan karena kekurangan biaya," ujarnya.
Menurutnya, untuk tahun ini ada 863 mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi menerima Beasiswa pemuda tangguh.
Khusnul mengatakan Beasiswa Pemuda Tangguh merupakan tunjangan pendidikan yang diberikan kepada para mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan perkuliahan dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar dan prestasi.
Mereka merupakan mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri (PTN) dan mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta jalur prestasi akademik lainnya.
Baca juga: Sebanyak 863 mahasiswa lolos seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya
Khusnul mengatakan antusias masyarakat yang ingin memanfaatkan program beasiswa pemuda tangguh ini sangat banyak. Untuk itu, ia meminta agar Pemkot Surabaya pada tahun depan memberikan tambahan kuota agar semakin banyak masyarakat yang menerima intervensi program beasiswa pemuda tangguh.
"Saya bersyukur dan memberikan apresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kualitas SDM anak-anak Surabaya melalui beasiswa ini. Jika program ini terus berlanjut, saya optimis SDM di Surabaya akan unggul ke depannya," katanya.
Program ini, kata Khusnul, membantu meringankan mahasiswa yang kuliah, khususnya dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Sebab mereka mendapat tunjangan uang kuliah tunggal (UKT), tunjangan operasional pendidikan senilai Rp750 ribu per semester dan uang saku sebesar Rp500 ribu per bulan.
"Sekarang program beasiswa ini masih berlaku untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk perguruan tinggi swasta masih dalam proses MoU. Sebab program ini harus ada perjanjian kerjasamanya. Untuk PTN di Surabaya sudah semua. Sedangkan PTN di luar Surabaya masih beberapa yang melakukan MoU," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan beasiswa Pemuda Tangguh kategori mahasiswa kali ini merupakan beasiswa gelombang kedua di tahun 2023.
Wiwiek menjelaskan sementara ini penerima Beasiswa Tangguh adalah mahasiswa aktif PTN se-Surabaya, termasuk beberapa PTN di luar Kota Pahlawan telah melakukan MoU kerja sama.
PTN tersebut meliputi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Trunojoyo Madura, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan, beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) baru mengajukan proses MoU kerja sama dengan Pemkot Surabaya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Rabu, mengharapkan dengan adanya beasiswa ini tidak ada lagi mahasiswa yang putus di tengah jalan karena keterbatasan biaya.
"Saya berharap juga mendapat dukungan masyarakat yang lebih masif lagi, agar angka putus sekolah tidak lagi ada. Khususnya putus kuliah di tengah jalan karena kekurangan biaya," ujarnya.
Menurutnya, untuk tahun ini ada 863 mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi menerima Beasiswa pemuda tangguh.
Khusnul mengatakan Beasiswa Pemuda Tangguh merupakan tunjangan pendidikan yang diberikan kepada para mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan perkuliahan dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar dan prestasi.
Mereka merupakan mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri (PTN) dan mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta jalur prestasi akademik lainnya.
Baca juga: Sebanyak 863 mahasiswa lolos seleksi Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya
Khusnul mengatakan antusias masyarakat yang ingin memanfaatkan program beasiswa pemuda tangguh ini sangat banyak. Untuk itu, ia meminta agar Pemkot Surabaya pada tahun depan memberikan tambahan kuota agar semakin banyak masyarakat yang menerima intervensi program beasiswa pemuda tangguh.
"Saya bersyukur dan memberikan apresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk meningkatkan kualitas SDM anak-anak Surabaya melalui beasiswa ini. Jika program ini terus berlanjut, saya optimis SDM di Surabaya akan unggul ke depannya," katanya.
Program ini, kata Khusnul, membantu meringankan mahasiswa yang kuliah, khususnya dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Sebab mereka mendapat tunjangan uang kuliah tunggal (UKT), tunjangan operasional pendidikan senilai Rp750 ribu per semester dan uang saku sebesar Rp500 ribu per bulan.
"Sekarang program beasiswa ini masih berlaku untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk perguruan tinggi swasta masih dalam proses MoU. Sebab program ini harus ada perjanjian kerjasamanya. Untuk PTN di Surabaya sudah semua. Sedangkan PTN di luar Surabaya masih beberapa yang melakukan MoU," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan beasiswa Pemuda Tangguh kategori mahasiswa kali ini merupakan beasiswa gelombang kedua di tahun 2023.
Wiwiek menjelaskan sementara ini penerima Beasiswa Tangguh adalah mahasiswa aktif PTN se-Surabaya, termasuk beberapa PTN di luar Kota Pahlawan telah melakukan MoU kerja sama.
PTN tersebut meliputi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Trunojoyo Madura, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan, beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) baru mengajukan proses MoU kerja sama dengan Pemkot Surabaya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023