Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan bersama Perum Bulog Sub Divre XII Madura mendistribusikan beras dalam bentuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menekan kenaikan harga beras premium yang terus meningkat.
"Beras yang disalurkan Perum Bulog ini seharga Rp9.450 per kilogram dengan kemasan 5 kilogram atau seharga Rp47.250 per bungkus," kata Kepala Disperindag Pamekasan Akhmad Basri Yulianto di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Sebenarnya, sambung Basri, pendistribusian beras SPHP itu sudah dilakukan Bulog bersama Pemkab Pamekasan sejak Januari 2023.
"Saat ini pendistribusian ditingkatkan, karena beras premium di pasaran semakin mahal, yakni antara Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram, bahkan ada yang menjual hingga Rp13 ribu per kilogram," katanya.
Beras SPHP ini, sambung dia, merupakan jenis beras dengan harga murah dengan tujuan agar kenaikan harga beras premium bisa ditekan.
"Beras ini dipasok kepada para pedagang beras di sejumlah pasar tradisional. Sejak kemarin kami telah melakukan pengecekan ke lapangan, memantau secara langsung ke sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Gurem dan Pasar Kolpajung," kata Basri.
Sejumlah pedagang beras di Pasar Gurem Pamekasan mengaku, kenaikan harga beras itu terjadi, karena harga jual oleh pedagang naik.
"Hanya beras kemasan yang dari Bulog ini yang murah. Kalau beras lainnya, mahal sudah di atas Rp10 ribu per kilogram," kata pedagang beras, Suryani.
Kepala Disperindag Basri Yulianto lebih lanjut menjelaskan, selain menggencarkan pasokan beras SPHP, upaya lain yang dilakukan Pemkab Pamekasan untuk menekan kenaikan harga beras dengan menggelar pasar murah secara langsung kepada masyarakat.
"Melalui upaya seperti itu, kami berharap harga beras di pasaran bisa segera stabil," katanya.
Saat ini harga beras di Pamekasan Rp11.375 per kilogram untuk beras medium, sedangkan beras premium Rp13.250 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Beras yang disalurkan Perum Bulog ini seharga Rp9.450 per kilogram dengan kemasan 5 kilogram atau seharga Rp47.250 per bungkus," kata Kepala Disperindag Pamekasan Akhmad Basri Yulianto di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Sebenarnya, sambung Basri, pendistribusian beras SPHP itu sudah dilakukan Bulog bersama Pemkab Pamekasan sejak Januari 2023.
"Saat ini pendistribusian ditingkatkan, karena beras premium di pasaran semakin mahal, yakni antara Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram, bahkan ada yang menjual hingga Rp13 ribu per kilogram," katanya.
Beras SPHP ini, sambung dia, merupakan jenis beras dengan harga murah dengan tujuan agar kenaikan harga beras premium bisa ditekan.
"Beras ini dipasok kepada para pedagang beras di sejumlah pasar tradisional. Sejak kemarin kami telah melakukan pengecekan ke lapangan, memantau secara langsung ke sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Gurem dan Pasar Kolpajung," kata Basri.
Sejumlah pedagang beras di Pasar Gurem Pamekasan mengaku, kenaikan harga beras itu terjadi, karena harga jual oleh pedagang naik.
"Hanya beras kemasan yang dari Bulog ini yang murah. Kalau beras lainnya, mahal sudah di atas Rp10 ribu per kilogram," kata pedagang beras, Suryani.
Kepala Disperindag Basri Yulianto lebih lanjut menjelaskan, selain menggencarkan pasokan beras SPHP, upaya lain yang dilakukan Pemkab Pamekasan untuk menekan kenaikan harga beras dengan menggelar pasar murah secara langsung kepada masyarakat.
"Melalui upaya seperti itu, kami berharap harga beras di pasaran bisa segera stabil," katanya.
Saat ini harga beras di Pamekasan Rp11.375 per kilogram untuk beras medium, sedangkan beras premium Rp13.250 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023