Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memperkenalkan pakaian khas kedinasan baru yakni Rasok Aghung yang memiliki makna pakaian kebesaran atau kemuliaan pada Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-205, Selasa.
Ketua Dewan Kesenian Situbondo (DKS) Edy Supriyono menjelaskan bahwa bentuk dan desain pakaian khas Rasok Aghung diambil dari pakaian yang pernah dipakai oleh Bupati Situbondo keempat, yakni Raden Aryo Soedibjo Koesomo.
"Pemilihan pakaian ini sebagai pakaian khas kedinasan karena pada tahun 2013 sudah pernah diformulasikan dan dipakai dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Situbondo Harjakasi ke-195, hanya bentuknya diubah menjadi pesak dan celana dan bordiran yang ada di baju diganti batik," katanya.
Menurut Edy, pada tahun 2023 ini dikembalikan ke bentuk aslinya yakni dengan atasan beskap dan bawahan sarung dengan desain bordiran disesuaikan dengan ikon-ikon batik Siubondo.
Sedangkan untuk pakaian perempuan, lanjut dia, adalah kebaya berwarna merah maron, bentuknya diambilkan dari hasil penelitian mendiang Mbah Imam Kutunuk, salah satu seniman/budayawan di Kabupaten Situbondo tentang pakaian tradisional masyarakat Situbondo.
Dengan demikian, kata Edy, Situbondo kini memiliki dua pakaian khas dengan peruntukan yang berbeda.
"Yang pertama adalah pakaian khas yang diluncurkan pada 2018 adalah pakaian khas Rasok Situbondo pakaian warna putih gading dengan belahan pada bagian perut dipergunakan untuk masyarakat umum atau dipakai saat acara-acara non-formal," ujar dia.
Kemudian yang kedua, pakaian khas kedinasan dengan warna hitam digunakan oleh para pejabat pada saat acara-acara formil kedinasan.
"Pemilihan pakaian khas menjadi dua bukan untuk memunculkan kelas sosial, tapi merupakan langkah konkret untuk memotret secara nyata keragaman budaya bahwa pakaian yang dikenakan oleh masyarakat pada zamannya memang tidak satu pakaian saja," ujarnya.
"Biasanya, waktu itu, disesuaikan dengan profesi. Ini juga terjadi di sejumlah daerah lainnya," kata Edy menambahkan.
Pada Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-205 tahun 2023, pakaian khas baru Rasok Aghung diperkenalkan melalui kirab.
Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Jumaati Karna Suswandi serta Wakil Bupati Nyai Khoirani trut serta mengikuti kirab menggunakan pakai khas Rasok Aghung.
Selain itu, para pimpinan Organisasi Perangkat daerah atau OPD Pemkab Situbondo dan Forkopimda juga turut menggunakan pakaian khas kedinasan Rasok Aghung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Dewan Kesenian Situbondo (DKS) Edy Supriyono menjelaskan bahwa bentuk dan desain pakaian khas Rasok Aghung diambil dari pakaian yang pernah dipakai oleh Bupati Situbondo keempat, yakni Raden Aryo Soedibjo Koesomo.
"Pemilihan pakaian ini sebagai pakaian khas kedinasan karena pada tahun 2013 sudah pernah diformulasikan dan dipakai dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Situbondo Harjakasi ke-195, hanya bentuknya diubah menjadi pesak dan celana dan bordiran yang ada di baju diganti batik," katanya.
Menurut Edy, pada tahun 2023 ini dikembalikan ke bentuk aslinya yakni dengan atasan beskap dan bawahan sarung dengan desain bordiran disesuaikan dengan ikon-ikon batik Siubondo.
Sedangkan untuk pakaian perempuan, lanjut dia, adalah kebaya berwarna merah maron, bentuknya diambilkan dari hasil penelitian mendiang Mbah Imam Kutunuk, salah satu seniman/budayawan di Kabupaten Situbondo tentang pakaian tradisional masyarakat Situbondo.
Dengan demikian, kata Edy, Situbondo kini memiliki dua pakaian khas dengan peruntukan yang berbeda.
"Yang pertama adalah pakaian khas yang diluncurkan pada 2018 adalah pakaian khas Rasok Situbondo pakaian warna putih gading dengan belahan pada bagian perut dipergunakan untuk masyarakat umum atau dipakai saat acara-acara non-formal," ujar dia.
Kemudian yang kedua, pakaian khas kedinasan dengan warna hitam digunakan oleh para pejabat pada saat acara-acara formil kedinasan.
"Pemilihan pakaian khas menjadi dua bukan untuk memunculkan kelas sosial, tapi merupakan langkah konkret untuk memotret secara nyata keragaman budaya bahwa pakaian yang dikenakan oleh masyarakat pada zamannya memang tidak satu pakaian saja," ujarnya.
"Biasanya, waktu itu, disesuaikan dengan profesi. Ini juga terjadi di sejumlah daerah lainnya," kata Edy menambahkan.
Pada Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-205 tahun 2023, pakaian khas baru Rasok Aghung diperkenalkan melalui kirab.
Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Jumaati Karna Suswandi serta Wakil Bupati Nyai Khoirani trut serta mengikuti kirab menggunakan pakai khas Rasok Aghung.
Selain itu, para pimpinan Organisasi Perangkat daerah atau OPD Pemkab Situbondo dan Forkopimda juga turut menggunakan pakaian khas kedinasan Rasok Aghung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023