Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai mendistribusikan vaksin rotavirus (RV) ke seluruh jejaring puskesmas setempat untuk menekan angka kasus diare pada bayi di daerah tersebut.
"Program pemberian vaksin rotavirus dimulai hari ini, setiap bayi akan mendapatkan tiga dosis dengan interval empat minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Sunarto, Selasa.
Pemberian vaksin akan dilakukan secara terukur untuk bayi usia 2-4 bulan yang memiliki potensi mengalami diare.
Imunisasi rotavirus tersebut diberikan secara oral dengan diteteskan ke mulut bayi sebanyak lima tetes.
Dia menjelaskan imunisasi RV atau rotavirus diberikan tiga kali, yaitu pada usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan dengan jarak pemberian selama empat pekan.
"Vaksin diberikan secara gratis," ucap dia.
Harga vaksin ini di pasaran cukup mahal. Masyarakat yang ingin mendapatkan secara mandiri harus merogoh kocek Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per hari.
Oleh karena itu, Sunarto mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan program itu sebagai upaya pencegahan.
"Untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin rotavirus sendiri ringan, di mana 42 persen bayi mengalami gejala demam ringan, 13 persen bayi mengalami muntah ringan dan 13 persen diare ringan," ujarnya.
Trenggalek mendapatkan droping vaksin rotavirus sebanyak 24 vial atau sekitar 120 dosis.
Kendati jumlahnya masih terbatas, vaksin yang diberikan pada bayi berusia dua hingga empat bulan itu diharapkan mampu menekan penyakit diare berat yang memberikan angka penyumbang kematian cukup tinggi di Indonesia.
Pihaknya akan mengajukan penambahan apabila kebutuhan akan vaksin RV melebihi sediaan yang ada di Dinkes setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Program pemberian vaksin rotavirus dimulai hari ini, setiap bayi akan mendapatkan tiga dosis dengan interval empat minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Sunarto, Selasa.
Pemberian vaksin akan dilakukan secara terukur untuk bayi usia 2-4 bulan yang memiliki potensi mengalami diare.
Imunisasi rotavirus tersebut diberikan secara oral dengan diteteskan ke mulut bayi sebanyak lima tetes.
Dia menjelaskan imunisasi RV atau rotavirus diberikan tiga kali, yaitu pada usia dua bulan, tiga bulan, dan empat bulan dengan jarak pemberian selama empat pekan.
"Vaksin diberikan secara gratis," ucap dia.
Harga vaksin ini di pasaran cukup mahal. Masyarakat yang ingin mendapatkan secara mandiri harus merogoh kocek Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per hari.
Oleh karena itu, Sunarto mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan program itu sebagai upaya pencegahan.
"Untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin rotavirus sendiri ringan, di mana 42 persen bayi mengalami gejala demam ringan, 13 persen bayi mengalami muntah ringan dan 13 persen diare ringan," ujarnya.
Trenggalek mendapatkan droping vaksin rotavirus sebanyak 24 vial atau sekitar 120 dosis.
Kendati jumlahnya masih terbatas, vaksin yang diberikan pada bayi berusia dua hingga empat bulan itu diharapkan mampu menekan penyakit diare berat yang memberikan angka penyumbang kematian cukup tinggi di Indonesia.
Pihaknya akan mengajukan penambahan apabila kebutuhan akan vaksin RV melebihi sediaan yang ada di Dinkes setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023