Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menambah pemasangan sebanyak 12 alat tapping box di wilayahnya guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Madiun Jariyanto mengatakan penggunaan tapping box menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Madiun untuk memaksimalkan PAD.

"Target terpasang 100 alat di tahun lalu sudah tercapai. Tahun ini ditambah 12 lagi sehingga sekarang totalnya ada 112 alat tapping box yang terpasang," ujar Jariyanto di Madiun, Senin.

Untuk itu, pemanfaatan alat perekam transaksi tersebut terus ditambah. Seperti tahun ini, ada penambahan belasan alat, sehingga total tapping box yang telah terpasang mencapai 112 alat.

Adapun 112 alat tersebut saat ini terpasang di 16 hotel, 78 restoran, 13 tempat hiburan, dan 5 area parkir. Dengan pemasangan tapping box, seluruh detail transaksi dan pajak yang harus dibayarkan kepada pemkot dapat diketahui.

Selain itu, Bapenda juga mempunyai data pembanding sebagai antisipasi jika ada wajib pajak yang membayarkan pajak tidak sesuai pendapatan.

Menurut Jariyanto, langkah antisipasi dengan tapping box tersebut juga disambut baik oleh wajib pajak. Sehingga, kebocoran pendapatan dapat diminimalisasi. Bahkan, Kota Madiun meraih nilai terbaik dalam evaluasi penggunaan tapping box oleh Pemprov Jatim beberapa waktu lalu.

"Karenanya, kami mengapresiasi para wajib pajak di Kota Madiun. Semua memiliki kepatuhan dan kesadaran," katanya.

Dengan banyaknya alat tapping box yang terpasang, Jariyanto yakin target pendapatan pajak restoran dan hotel dapat tercapai. Dimana, tahun ini target pajak restoran mencapai Rp18 miliar dan pajak hotel sebesar Rp6,9 miliar.

"Tahun depan akan ditambah. Tinggal kami koordinasikan dengan Bank Jatim untuk pemasangannya," tuturnya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023