Baden Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menyerahkan santunan manfaat program jaminan kematian (JKM) kepada ahli waris almarhumah Kusmiati selaku kader kesehatan Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
 
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Novias Dewo Santoso di Sidoarjo, Sabtu mengatakan penyaluran santunan senilai Rp42 juta tersebut sebagai bukti nyata negara hadir dalam memberikan manfaat program JKM.
 
"Ini merupakan bukti nyata dan terbukti kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Memang, yang namanya musibah tidak tahu, kalau menjadi peserta kami pasti memberikan benefit. Terubukti kader kesehatan yang meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta," katanya di Sidoarjo.
 
Dirinya juga mengapresiasi kepada Pemkab Sidoarjo yang telah memberikan dukungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
 
"Ini menjadi momentum awal karena terbukti program ini ada kepedulian pemerintah kabupaten," katanya.
 
Ia mengatakan, saat ini lebih dari 6.000 kader kesehatan telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan dan jumlahnya diperkirakan akan mencapai 12.633 di tahun 2024.
 
"Kami mengapresiasi atas dukungan Pemkab Sidoarjo terkait dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini. Manfaat nyata dari upaya bersama ini," ujarnya.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berkomitmen meningkatkan kesejahteraan kader kesehatan di Kabupaten Sidoarjo di tahun 2024. Dalam program tersebut, sebanyak 12.633 kader kesehatan akan mendapatkan fasilitasi melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
 
“Target tahun 2024 akan kami tuntaskan semua kader kesehatan di Sidoarjo sebanyak 12.633 dipastikan mendapatkan fasilitasi oleh BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
 
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya ini menjelaskan bahwa dampak dari usaha ini sudah terlihat, dengan lebih dari 6.600 kader kesehatan yang telah mendapatkan manfaat dari keterlibatan BPJS Ketenagakerjaan. 
 
"Kami menekankan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam mengakui dan menghargai peran penting para pekerja kesehatan ini dengan memfasilitasi peningkatan insentif, sebagai pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam kemajuan Kabupaten Sidoarjo," tuturnya.
 
Bagian integral dari program ini, lanjut Gus Muhdlor adalah usaha untuk memastikan perlindungan para kader kesehatan, dengan menjamin kesejahteraan mereka melalui jaring pengaman yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. "Ini mencakup jaminan sosial dan perlindungan dari situasi yang tidak terduga," ujarnya.
 
Pihaknya menambahkan upaya kolaboratif antara Kabupaten Sidoarjo dan BPJS Ketenagakerjaan merupakan bentuk dedikasi untuk pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan.

"Inisiatif ini tidak hanya menangani kesejahteraan pekerja kesehatan, tetapi juga berkontribusi dalam menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu dan anak (AKI-AKB), akhirnya membentuk masyarakat yang lebih sehat dan Makmur," katanya.
 
Sementara, anak dari almarhumah Kusmiati, Rizki Putra mengucapkan rasa terima kasihnya kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Sidoarjo yang telah mewujudkan programnya secara nyata yakni penerimaan manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. 
 
“Saya mewakili keluarga penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya. Ini bentuk wujud nyata program BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Sidoarjo,” katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023