Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan seluruh sekolah SD-SMP sederajat di wilayahnya agar tidak meminta para orang tua siswa membeli seragam khususnya batik dan baju olahraga setiap memasuki tahun ajaran baru.
"Seragam batik dan olahraga, tetap. Tetap itu tidak ada perubahan dari batik dan seragam olahraga," kata Eri di Surabaya, Sabtu.
Menurutnya seragam sekolah, termasuk batik dan setelan olahraga tetap bisa digunakan asalkan kondisinya masih baik, pun demikian dengan seragam SD dan SMP.
"Seragam bisa digunakan ketika tidak rusak atau sobek, maka silahkan digunakan," ucap pria yang akrab disapa Cak Eri tersebut.
Di sisi lain, koperasi siswa di setiap sekolah boleh menjual baju seragam kepada para pelajarnya, khususnya batik dan baju olahraga, asalkan harganya tidak lebih tinggi atau sama dengan yang ada di pasaran.
"Tetapi kalau batik pasti ada di koperasi karena di luar tidak ada. Harganya juga harus sama dengan harga pasaran," ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga tidak boleh mewajibkan orang tua siswa melakukan pembelian seragam di koperasi.
Artinya, para orang diberikan keleluasaan untuk membeli kebutuhan seragam di luar koperasi sekolah.
"Terkadang pembelian lebih cepat di koperasi, tidak apa-apa lebih mudah. Tetapi tidak ada paksaan," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya juga siap memberikan bantuan perlengkapan sekolah pada siswa dari kategori tidak mampu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan pihaknya sudah memiliki data siswa yang berasal dari keluarga miskin (gamis) dan pra miskin.
Lebih lanjut, tercatat ada 4.000 pelajar di tingkat SD sederajat yang masuk dalam dua kategori tersebut. Sedangkan, pelajar tingkat SMP jumlahnya sebesar 7.000 siswa.
"Kami utamakan dulu yang kelas I SD dan kelas VII SMP. Nanti diberikan secara bertahap seragam dan perlengkapan sekolah," kata Yusuf.
Bantuan perlengkapan sekolah bagi pelajar gamis dan pra miskin, meliputi setelah seragam putih merah untuk pelajar SD dan setelan putih biru untuk pelajar SMP.
Selain itu para pelajar juga mendapatkan bantuan seragam pramuka dan setelan baju olahraga beserta kelengkapannya.
"Termasuk juga mereka mendapatkan sepatu dan tas," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Seragam batik dan olahraga, tetap. Tetap itu tidak ada perubahan dari batik dan seragam olahraga," kata Eri di Surabaya, Sabtu.
Menurutnya seragam sekolah, termasuk batik dan setelan olahraga tetap bisa digunakan asalkan kondisinya masih baik, pun demikian dengan seragam SD dan SMP.
"Seragam bisa digunakan ketika tidak rusak atau sobek, maka silahkan digunakan," ucap pria yang akrab disapa Cak Eri tersebut.
Di sisi lain, koperasi siswa di setiap sekolah boleh menjual baju seragam kepada para pelajarnya, khususnya batik dan baju olahraga, asalkan harganya tidak lebih tinggi atau sama dengan yang ada di pasaran.
"Tetapi kalau batik pasti ada di koperasi karena di luar tidak ada. Harganya juga harus sama dengan harga pasaran," ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga tidak boleh mewajibkan orang tua siswa melakukan pembelian seragam di koperasi.
Artinya, para orang diberikan keleluasaan untuk membeli kebutuhan seragam di luar koperasi sekolah.
"Terkadang pembelian lebih cepat di koperasi, tidak apa-apa lebih mudah. Tetapi tidak ada paksaan," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya juga siap memberikan bantuan perlengkapan sekolah pada siswa dari kategori tidak mampu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan pihaknya sudah memiliki data siswa yang berasal dari keluarga miskin (gamis) dan pra miskin.
Lebih lanjut, tercatat ada 4.000 pelajar di tingkat SD sederajat yang masuk dalam dua kategori tersebut. Sedangkan, pelajar tingkat SMP jumlahnya sebesar 7.000 siswa.
"Kami utamakan dulu yang kelas I SD dan kelas VII SMP. Nanti diberikan secara bertahap seragam dan perlengkapan sekolah," kata Yusuf.
Bantuan perlengkapan sekolah bagi pelajar gamis dan pra miskin, meliputi setelah seragam putih merah untuk pelajar SD dan setelan putih biru untuk pelajar SMP.
Selain itu para pelajar juga mendapatkan bantuan seragam pramuka dan setelan baju olahraga beserta kelengkapannya.
"Termasuk juga mereka mendapatkan sepatu dan tas," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023