Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menerapkan pola pengamanan ketat dengan melibatkan ribuan personel gabungan di seluruh wilayah kota guna mengawal kelancaran acara "pengesahan pesilat" yang digelar di kawasan Krembangan, Jumat.

"Total petugas gabungan 1.738 personel TNI dan POLRI," kata Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Haryoko Widhi kepada ANTARA melalui aplikasi pesan singkat.

Salah satu wilayah yang disekat, kata Haryoko adalah Bundaran Waru depan salah satu pusat perbelanjaan. Kawasan itu merupakan pintu masuk Kota Surabaya dari arah Kabupaten Sidoarjo.

Pengamanan batas wilayah kota dari sisi selatan Kota Surabaya sudah dimulai sejak sore hari tadi dan akan diterapkan hingga pagi besok.

"Tadi sudah mulai disekat pukul 17.00 WIB, sore tadi itu sampai Sabtu pagi. Sekarang petugas di sana," ucapnya.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya yang diterima ANTARA, total terdapat 18 pos penyekatan di seluruh wilayah "Kota Pahlawan".

Selain Bundaran Waru, pos penyekatan juga dibuka di kawasan Jalur Lingkar Dalam Timur (MERR) Gunung Anyar, Terminal Benowo, dan Kedung Cowek.

Kepolisian setempat juga menyiagakan tiga pos unit bergerak yang berada di Siola Jalan Tunjungan, area depan Kebun Binatang Surabaya, dan di kawasan patung kuda.

Petugas gabungan bakal melakukan pengawasan di seluruh wilayah untuk memastikan kondisi keamanan Kota Surabaya.

Melalui keterangan tersebut, polisi juga mengimbau kepada para pesilat agar tidak melakukan konvoi dengan menggunakan kendaraan, karena sudah disediakan transportasi yang akan membawa mereka menuju lokasi acara.

Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya juga tak segan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang kedapatan menimbulkan keresahan bagi masyarakat, seperti melanggar lalu lintas, penyalahgunaan minuman keras, narkoba, hingga membawa senjata tajam.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023