Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengaku bangga Kebun Raya Mangrove yang berada di Gunung Anyar di menjadi yang pertama di Indonesia.
"Jadi kebanggaan ya bagi Surabaya, karena kebun raya mangrove jadi satu-satunya kebun raya dengan spesies mangrove. Biasanya kan kalau kebun raya didapati di tengah daratan ya, nah kalo ini di pesisir," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti saat menghadiri peresmian Kebun Raya Mangrove di Gunung Anyar, Surabaya, Rabu.
Reni mengatakan eksistensi hutan mangrove ini juga tidak bisa terlepas dari program rintisan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika masih menjabat.
"Kami juga patut berterima kasih kepada Bu Risma, hutan mangrove terus dilengkapi dan disempurnakan atas upaya luar biasa dan berkelanjutan pak wali kota, pemerintah kota dan didukung penuh oleh DPRD Surabaya," kata legislator tiga periode ini.
Ia berharap dengan diresmikannya Kebun Raya Mangrove Surabaya ini mampu semakin melengkapi sekaligus menambah referensi jujukan wisata dalam kota untuk healing maupun tempat rekreasi bersama keluarga.
Wakil rakyatnya ini menyampaikan bahwa adanya kebun raya di Kota Surabaya turut berkontribusi atas lima fungsi di antaranya konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan.
"Nah, kalau fungsi wisata berkaitan dengan tarif untuk itu saya rasa pada tahap awal sebaiknya tiket masuk digratiskan dulu, tiga bulan saya kira cukup untuk lebih dikaji lagi bilamana dibutuhkan," ucapnya.
Bagi dia, yang utama dan lebih penting adalah memperkenalkan dahulu kepada masyarakat Surabaya sebagai alternatif pilihan wisata dalam kota bagi khalayak publik.
"Masyarakat bisa semakin tau, juga untuk anak-anak sekolah atau pelajar, kebun raya mangrove ini sangat bisa menjadi sarana edukasi, pembelajaran bagi mereka," ucapnya
Menurut Reni, Pemerintah Kota Surabaya dalam hal strategi pengelolaan perlu juga memikirkan supaya dapat lebih memikat daya tarik pengunjung untuk datang.
Selain dari sisi pelestarian lingkungan, kata dia, pihaknya juga mendukung nilai pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan pengelolaan melalui keluarga-keluarga miskin.
"Tentu itu akan menambah pendapatan keluarga-keluarga miskin yang bekerja di sini. Makanya itu tadi, butuh kajian dan dihitung betul," katanya
"Di awali intervensi anggaran Kota Surabaya juga tidak masalah. Yang penting ada road map jelas. Ini sudah dibuka luar biasa dan harapannya semakin besar (prospek) ke depan," kata Reni menambahkan.
Agenda peresmian Kebun Raya Mangrove ini dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Kebun Raya sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri.
Presiden Ke-5 RI ini menandatangani prasasti serta menyerahkan secara simbolik tanaman Mangrove yang diterima Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendampingi acara.
Penyerahan simbolik itu menggenapkan jumlah koleksi tanaman mangrove dan bakau menjadi 58 spesies. Dari total koleksi tanaman tersebut, 17 di antaranya telah teregistrasi BRIN. Kebun Raya Mangrove Surabaya ini meliputi tiga kawasan, yakni Wonorejo, Medokan Sawah, dan Gunung Anyar dengan luas total mencapai 27 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Jadi kebanggaan ya bagi Surabaya, karena kebun raya mangrove jadi satu-satunya kebun raya dengan spesies mangrove. Biasanya kan kalau kebun raya didapati di tengah daratan ya, nah kalo ini di pesisir," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti saat menghadiri peresmian Kebun Raya Mangrove di Gunung Anyar, Surabaya, Rabu.
Reni mengatakan eksistensi hutan mangrove ini juga tidak bisa terlepas dari program rintisan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika masih menjabat.
"Kami juga patut berterima kasih kepada Bu Risma, hutan mangrove terus dilengkapi dan disempurnakan atas upaya luar biasa dan berkelanjutan pak wali kota, pemerintah kota dan didukung penuh oleh DPRD Surabaya," kata legislator tiga periode ini.
Ia berharap dengan diresmikannya Kebun Raya Mangrove Surabaya ini mampu semakin melengkapi sekaligus menambah referensi jujukan wisata dalam kota untuk healing maupun tempat rekreasi bersama keluarga.
Wakil rakyatnya ini menyampaikan bahwa adanya kebun raya di Kota Surabaya turut berkontribusi atas lima fungsi di antaranya konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan.
"Nah, kalau fungsi wisata berkaitan dengan tarif untuk itu saya rasa pada tahap awal sebaiknya tiket masuk digratiskan dulu, tiga bulan saya kira cukup untuk lebih dikaji lagi bilamana dibutuhkan," ucapnya.
Bagi dia, yang utama dan lebih penting adalah memperkenalkan dahulu kepada masyarakat Surabaya sebagai alternatif pilihan wisata dalam kota bagi khalayak publik.
"Masyarakat bisa semakin tau, juga untuk anak-anak sekolah atau pelajar, kebun raya mangrove ini sangat bisa menjadi sarana edukasi, pembelajaran bagi mereka," ucapnya
Menurut Reni, Pemerintah Kota Surabaya dalam hal strategi pengelolaan perlu juga memikirkan supaya dapat lebih memikat daya tarik pengunjung untuk datang.
Selain dari sisi pelestarian lingkungan, kata dia, pihaknya juga mendukung nilai pemberdayaan ekonomi dengan melibatkan pengelolaan melalui keluarga-keluarga miskin.
"Tentu itu akan menambah pendapatan keluarga-keluarga miskin yang bekerja di sini. Makanya itu tadi, butuh kajian dan dihitung betul," katanya
"Di awali intervensi anggaran Kota Surabaya juga tidak masalah. Yang penting ada road map jelas. Ini sudah dibuka luar biasa dan harapannya semakin besar (prospek) ke depan," kata Reni menambahkan.
Agenda peresmian Kebun Raya Mangrove ini dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Kebun Raya sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri.
Presiden Ke-5 RI ini menandatangani prasasti serta menyerahkan secara simbolik tanaman Mangrove yang diterima Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendampingi acara.
Penyerahan simbolik itu menggenapkan jumlah koleksi tanaman mangrove dan bakau menjadi 58 spesies. Dari total koleksi tanaman tersebut, 17 di antaranya telah teregistrasi BRIN. Kebun Raya Mangrove Surabaya ini meliputi tiga kawasan, yakni Wonorejo, Medokan Sawah, dan Gunung Anyar dengan luas total mencapai 27 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023