Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya membuka dua rute baru "feeder" atau "WiraWiri Suroboyo" untuk memperluas koneksi antar transportasi umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan dua rute yang dibuka itu meliputi Terminal Bratang-Stasiun Pasar Turi dan Terminal Intermoda Joyoboyo-Lakarsantri.
"Pertimbangannya jelas menghubungkan dari intermodalitinya dari jalan raya ke kereta api," kata Tunjung, Senin.
Tundjung menyebut dibukanya rute Terminal Bratang ke Stasiun Pasar Turi untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang dari dua tujuan tersebut.
Dia memandang dua rute itu membutuhkan unit transportasi sebagai penghubung.
"Jadi, dari dari Terminal Bratang melintas ke arah utara, terus nanti lewat Pemkot, Jimerto, Jalan Genteng Kali, Jalan Praban, Jalan Bubutan, dan berhenti di jalan depan Stasiun Pasar Turi," ujarnya.
Selain Stasiun Pasar Turi, rute Terminal Bratang-Stasiun Pasar Turi juga berhenti di sekitaran Stasiun Gubeng.
Tak hanya itu, Tundjung juga menyatakan setiap rute dibuat bersinggungan dengan rute angkutan transportasi lain, seperti "Trans Semanggi" dan "Suroboyo Bus".
"Memang dibuat seperti itu supaya koneksinya ada," kata dia.
Waktu tempuh antarunitnya memiliki estimasi sekitar 12 menit dengan memaksimalkan 52 unit angkutan.
Sementara itu, soal perluasan rute angkutan hingga ke Kabupaten Gresik, Tundjung menyebut hal tersebut masih akan dipertimbangkan.
Oleh karenanya, saat ini jalur tempuh ditempatkan hingga kawasan Lakarsantri yang berbatasan dengan wilayah Gresik.
"Gresik nanti menyusul, yang penting kami sediakan terdekat dari situ dan masih wilayah Surabaya, Tetapi tidak jauh dari Gresik," ucapnya.
Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya sudah menetapkan lima rute "WiraWiri Suroboyo", yakni Terminal Benowo-Jalan Tunjungan, Park and Ride Mayjen Sungkono-Jalan Embong Wungu, Terminal Intermoda Joyoboyo-Jalan Kedung Asem, Jalan Penjaringan Sari-Jalan Gunung Anyar, Puspa Raya-Jalan HR Muhammad.
Tarif angkutan umum dibagi menjadi tiga kategori, yakni Rp5.000 untuk penumpang umum, Rp2.500 untuk pelajar, dan gratis bagi para lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan dua rute yang dibuka itu meliputi Terminal Bratang-Stasiun Pasar Turi dan Terminal Intermoda Joyoboyo-Lakarsantri.
"Pertimbangannya jelas menghubungkan dari intermodalitinya dari jalan raya ke kereta api," kata Tunjung, Senin.
Tundjung menyebut dibukanya rute Terminal Bratang ke Stasiun Pasar Turi untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang dari dua tujuan tersebut.
Dia memandang dua rute itu membutuhkan unit transportasi sebagai penghubung.
"Jadi, dari dari Terminal Bratang melintas ke arah utara, terus nanti lewat Pemkot, Jimerto, Jalan Genteng Kali, Jalan Praban, Jalan Bubutan, dan berhenti di jalan depan Stasiun Pasar Turi," ujarnya.
Selain Stasiun Pasar Turi, rute Terminal Bratang-Stasiun Pasar Turi juga berhenti di sekitaran Stasiun Gubeng.
Tak hanya itu, Tundjung juga menyatakan setiap rute dibuat bersinggungan dengan rute angkutan transportasi lain, seperti "Trans Semanggi" dan "Suroboyo Bus".
"Memang dibuat seperti itu supaya koneksinya ada," kata dia.
Waktu tempuh antarunitnya memiliki estimasi sekitar 12 menit dengan memaksimalkan 52 unit angkutan.
Sementara itu, soal perluasan rute angkutan hingga ke Kabupaten Gresik, Tundjung menyebut hal tersebut masih akan dipertimbangkan.
Oleh karenanya, saat ini jalur tempuh ditempatkan hingga kawasan Lakarsantri yang berbatasan dengan wilayah Gresik.
"Gresik nanti menyusul, yang penting kami sediakan terdekat dari situ dan masih wilayah Surabaya, Tetapi tidak jauh dari Gresik," ucapnya.
Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya sudah menetapkan lima rute "WiraWiri Suroboyo", yakni Terminal Benowo-Jalan Tunjungan, Park and Ride Mayjen Sungkono-Jalan Embong Wungu, Terminal Intermoda Joyoboyo-Jalan Kedung Asem, Jalan Penjaringan Sari-Jalan Gunung Anyar, Puspa Raya-Jalan HR Muhammad.
Tarif angkutan umum dibagi menjadi tiga kategori, yakni Rp5.000 untuk penumpang umum, Rp2.500 untuk pelajar, dan gratis bagi para lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023