Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan di Provinsi Jawa Timur pada Sabtu menyampaikan peringatan dini perihal kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Pamekasan selama Juli 2023.
Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, BPBD telah menerima surat pemberitahuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai peringatan potensi banjir dan tanah longsor selama Juli 2023 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); serta Badan Informasi Geospasial (BIG).
Menurut surat pemberitahuan itu, bagian wilayah Provinsi Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pamekasan, berpeluang menghadapi banjir akibat curah hujan tinggi serta tanah longsor akibat pergerakan tanah.
"Karena itu, BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Timur menginstruksikan kepada semua BPBD kabupaten dan kota agar segera melakukan antisipasi berbagai upaya guna menekan terjadinya risiko apabila benar-benar terjadi bencana," kata Budi.
BPBD juga diminta mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Budi, ada 31 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang tergolong rawan mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
"Kalau di Madura, semua kabupaten seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep masuk kategori rawan bencana, sehingga kewaspadaan bagi warga di empat kabupaten ini harus ditingkatkan," katanya.
Saat ini, ia mengatakan, BPBD berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait serta sukarelawan penanggulangan bencana untuk memantau daerah-daerah yang rawan bencana.
"Di Pamekasan ini ada tujuh dari total 13 kecamatan yang masuk kategori rawan bencana, baik bencana banjir maupun tanah longsor, dan saat ini ketujuh kecamatan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari tim penanggulangan bencana Pemkab Pamekasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, BPBD telah menerima surat pemberitahuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai peringatan potensi banjir dan tanah longsor selama Juli 2023 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); serta Badan Informasi Geospasial (BIG).
Menurut surat pemberitahuan itu, bagian wilayah Provinsi Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pamekasan, berpeluang menghadapi banjir akibat curah hujan tinggi serta tanah longsor akibat pergerakan tanah.
"Karena itu, BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Timur menginstruksikan kepada semua BPBD kabupaten dan kota agar segera melakukan antisipasi berbagai upaya guna menekan terjadinya risiko apabila benar-benar terjadi bencana," kata Budi.
BPBD juga diminta mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Budi, ada 31 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang tergolong rawan mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
"Kalau di Madura, semua kabupaten seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep masuk kategori rawan bencana, sehingga kewaspadaan bagi warga di empat kabupaten ini harus ditingkatkan," katanya.
Saat ini, ia mengatakan, BPBD berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait serta sukarelawan penanggulangan bencana untuk memantau daerah-daerah yang rawan bencana.
"Di Pamekasan ini ada tujuh dari total 13 kecamatan yang masuk kategori rawan bencana, baik bencana banjir maupun tanah longsor, dan saat ini ketujuh kecamatan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari tim penanggulangan bencana Pemkab Pamekasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023