Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, pada momentum Idul Adha 1444 Hijriah akan menyalurkan daging kurban dalam bentuk siap saji untuk anak-anak yang mengalami kasus kekerdilan atau "stunting" di wilayahnya sebagai upaya perbaikan gizi.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan selain anak stunting, daging kurban siap saja tersebut juga untuk sasaran anak yatim piatu, disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Stunting, disabilitas, anak yatim, termasuk ODGJ tentu kita perhatikan. Tetapi kali ini beda, tidak kita beri daging, namun kita olah sekalian. Nanti mereka kita undang untuk makan sepuasnya. Jadi sudah dalam bentuk siap saji," ujar Wali Kota Maidi sesui penyaluran hewan kurban di lingkungan Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun, Kamis.
Menurut dia, kebijakan pemberian warga sasaran berupa daging siap saji karena Wali Kota tidak ingin mereka kerepotan harus mengolah. Sementara tidak semua memiliki lemari pendingin. Karenanya, pemerintah hadir dengan cara yang berbeda.
"Mereka ini kan juga menjadi sasaran penerima daging kurban. Biasanya menerima sampai tiga atau empat bungkus. Biar tidak repot jatah yang dari pemerintah kita masak atau olah sekalian," kata dia.
Adapun jumlah sasaran dari kalangan anak stunting, disabilitas, anak yatim, dan ODGJ tersebut diperkirakan mencapai 3.000 lebih penerima.
Sementara, Pemerintah Kota Madiun pada momentum Idul Adha 1444 Hijriah berkurban empat ekor sapi dan 10 ekor kambing. Dua sapi tersebut disembelih di Masjid Baitul Hakim, satu ekor lainnya disembelih di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, dan seekor lainnya disembelih di Masjid Az-Zahro Jalan Perintis Kemerdekaan.
Sedangkan, sebanyak 10 ekor kambing sudah dibagikan kepada panti asuhan. Selain itu, Pemkot Madiun juga mendapatkan sumbangan dari Bank Jatim dan Provinsi Jawa Timur dengan masing-masing satu ekor sapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan selain anak stunting, daging kurban siap saja tersebut juga untuk sasaran anak yatim piatu, disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Stunting, disabilitas, anak yatim, termasuk ODGJ tentu kita perhatikan. Tetapi kali ini beda, tidak kita beri daging, namun kita olah sekalian. Nanti mereka kita undang untuk makan sepuasnya. Jadi sudah dalam bentuk siap saji," ujar Wali Kota Maidi sesui penyaluran hewan kurban di lingkungan Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun, Kamis.
Menurut dia, kebijakan pemberian warga sasaran berupa daging siap saji karena Wali Kota tidak ingin mereka kerepotan harus mengolah. Sementara tidak semua memiliki lemari pendingin. Karenanya, pemerintah hadir dengan cara yang berbeda.
"Mereka ini kan juga menjadi sasaran penerima daging kurban. Biasanya menerima sampai tiga atau empat bungkus. Biar tidak repot jatah yang dari pemerintah kita masak atau olah sekalian," kata dia.
Adapun jumlah sasaran dari kalangan anak stunting, disabilitas, anak yatim, dan ODGJ tersebut diperkirakan mencapai 3.000 lebih penerima.
Sementara, Pemerintah Kota Madiun pada momentum Idul Adha 1444 Hijriah berkurban empat ekor sapi dan 10 ekor kambing. Dua sapi tersebut disembelih di Masjid Baitul Hakim, satu ekor lainnya disembelih di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, dan seekor lainnya disembelih di Masjid Az-Zahro Jalan Perintis Kemerdekaan.
Sedangkan, sebanyak 10 ekor kambing sudah dibagikan kepada panti asuhan. Selain itu, Pemkot Madiun juga mendapatkan sumbangan dari Bank Jatim dan Provinsi Jawa Timur dengan masing-masing satu ekor sapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023