Pemerintah Kabupaten Kediri mengapresiasi aktivitas di Sanggar Kesehatan Jiwa Baitul Latifa, di Kecamatan Ringinrejo, yang merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan kedatangannya merupakan bentuk kepedulian terhadap warganya, termasuk mereka yang sedang mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan, dirinya sempat bertanya bantuan apa yang bisa diberikan pemkab.
"Apa yang pemkab bisa bantu Pak?," kata Mas Dhito, sapaan akrabnya saat dialog dengan pengurus Yayasan Sanggar Kesehatan Jiwa Baitul Latifa, Desa Susuh Bango, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu.
Di Yayasan Sanggar Kesehatan Jiwa Baitul Latifa ini terdapat 48 orang dengan gangguan jiwa yang dirawat. Mereka berasal dari berbagai daerah dan tidak terbatas dari Kabupaten Kediri.
Ia mengapresiasi Roehan, pengurus sanggar tersebut, karena tulus merawat warga yang mengalami gangguan jiwa ini. Apalagi, sehari-harinya lebih banyak dibantu istri.
Dia meminta agar pengurus tidak segan untuk menyampaikan ke Pemerintah Kabupaten Kediri jika nantinya sewaktu-waktu membutuhkan bantuan, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
Roehan, pengurus yayasan tersebut mengatakan bahwa aktivitas sosialnya itu dimulai pada 2013. Waktu itu, aktivitasnya masih sebatas melakukan pendampingan pengobatan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang mengalami gangguan jiwa.
"Dari yang sakit, makin lama dekat dengan kami, dan minta pertemuan satu bulan dua kali, akhirnya pada tahun 2016 saya mendirikan sanggar ini," kata Roehan.
Ia menambahkan mulai 2013 sampai 2016 dirinya banyak berkeliling di Kabupaten Kediri melakukan pelepasan pasung warga yang mengalami gangguan kejiwaan.
Roehan mengakui aktivitas sosialnya ini memang lebih banyak menggunakan dana pribadi. Namun, ada beberapa donatur maupun keluarga pasien yang turut serta memberikan sumbangan.
Di sanggar yang dikelolanya tersebut, kata dia, mendapatkan bantuan medis dari puskesmas. Selama ini, mereka cukup membantu sehingga masalah medis bisa langsung ditangani.
Ia menambahkan telah membuka cabang sanggar serupa di Kecamatan Plosoklaten dengan misi sosial.
"Sementara karena di sini banyak, saya buka cabang di Plosoklaten. Kalau di sini hanya perawatan awal, jika sudah baik dibawa ke sana (Plosoklaten)," kata Raehan.
Dia mengapresiasi niat baik Pemerintah Kabupaten Kediri untuk membantu sanggarnya. Ia berterima kasih atas atensi yang diberikan pemkab.
Dalam kunjungannya itu, bupati sempat mendekat dengan warga yang dirawat di lokasi. Setelah itu, bupati meninggalkan sanggar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan kedatangannya merupakan bentuk kepedulian terhadap warganya, termasuk mereka yang sedang mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan, dirinya sempat bertanya bantuan apa yang bisa diberikan pemkab.
"Apa yang pemkab bisa bantu Pak?," kata Mas Dhito, sapaan akrabnya saat dialog dengan pengurus Yayasan Sanggar Kesehatan Jiwa Baitul Latifa, Desa Susuh Bango, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu.
Di Yayasan Sanggar Kesehatan Jiwa Baitul Latifa ini terdapat 48 orang dengan gangguan jiwa yang dirawat. Mereka berasal dari berbagai daerah dan tidak terbatas dari Kabupaten Kediri.
Ia mengapresiasi Roehan, pengurus sanggar tersebut, karena tulus merawat warga yang mengalami gangguan jiwa ini. Apalagi, sehari-harinya lebih banyak dibantu istri.
Dia meminta agar pengurus tidak segan untuk menyampaikan ke Pemerintah Kabupaten Kediri jika nantinya sewaktu-waktu membutuhkan bantuan, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
Roehan, pengurus yayasan tersebut mengatakan bahwa aktivitas sosialnya itu dimulai pada 2013. Waktu itu, aktivitasnya masih sebatas melakukan pendampingan pengobatan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang mengalami gangguan jiwa.
"Dari yang sakit, makin lama dekat dengan kami, dan minta pertemuan satu bulan dua kali, akhirnya pada tahun 2016 saya mendirikan sanggar ini," kata Roehan.
Ia menambahkan mulai 2013 sampai 2016 dirinya banyak berkeliling di Kabupaten Kediri melakukan pelepasan pasung warga yang mengalami gangguan kejiwaan.
Roehan mengakui aktivitas sosialnya ini memang lebih banyak menggunakan dana pribadi. Namun, ada beberapa donatur maupun keluarga pasien yang turut serta memberikan sumbangan.
Di sanggar yang dikelolanya tersebut, kata dia, mendapatkan bantuan medis dari puskesmas. Selama ini, mereka cukup membantu sehingga masalah medis bisa langsung ditangani.
Ia menambahkan telah membuka cabang sanggar serupa di Kecamatan Plosoklaten dengan misi sosial.
"Sementara karena di sini banyak, saya buka cabang di Plosoklaten. Kalau di sini hanya perawatan awal, jika sudah baik dibawa ke sana (Plosoklaten)," kata Raehan.
Dia mengapresiasi niat baik Pemerintah Kabupaten Kediri untuk membantu sanggarnya. Ia berterima kasih atas atensi yang diberikan pemkab.
Dalam kunjungannya itu, bupati sempat mendekat dengan warga yang dirawat di lokasi. Setelah itu, bupati meninggalkan sanggar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023