Inovasi metode Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma'Siti) yang dikembangkan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Malang, Jawa Timur, terpilih sebagai finalis Top Inovasi Pelayanan Publik 2023.

Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Sabtu, mengatakan bahwa inovasi Jarik Ma'Siti yang terpilih menjadi satu dari 99 inovasi terbaik nasional, dinilai sebagai sebuah dorongan semangat untuk menghadirkan pendidikan yang makin inklusif di Kota Malang.

"Anak-anak kita, termasuk anak-anak istimewa (berkebutuhan khusus), tentu berhak mendapat akses pendidikan yang setara," kata Sutiaji.



Sutiaji menjelaskan inovasi Jarik Ma'Siti tersebut, menjadi salah satu inovasi terbaik dari 2.135 inovasi dari seluruh wilayah Indonesia. Keputusan itu tertuang dalam Surat Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Nomor: B/308/PP.00.05/2023 tertanggal 16 Juni 2023.

Menurut Sutiaji, dengan masuknya inovasi Jarik Ma'Siti ke dalam salah satu inovasi terbaik di Indonesia tersebut, diharapkan juga mampu menguatkan semangat untuk meningkatkan pelayanan publik agar semakin baik.

"Apresiasi membanggakan ini untuk mereka semua, guru-guru yang terus berjuang, dan semua pihak yang berkolaborasi dalam inovasi Jarik Ma'Siti. Saya harap ini menguatkan semangat melayani publik untuk semakin baik," katanya.

Sementara itu, salah satu guru inovator Jarik Ma'Siti, Kusiyah mengatakan bahwa pengembangan metode yang dimulai 2019 itu tidak lepas dari niat tulus dan kesepahaman yang terbangun dari semua pihak untuk membantu siswa.

"Ketika kami bisa membantu siswa istimewa itu rasanya senang, tidak ada perasaan berat hati. Terima kasih kami dibantu banyak pihak, termasuk dari kampus Universitas Brawijaya (UB). Kami tidak menyangka bisa lolos hingga final tahun ini," kata Kusiyah.

Melalui serangkaian teknik pemetaan dan penyesuaian yang diberi nama Gadis Mening Pinter, sekolah mampu menyiapkan instrumen adaptif bagi guru dan siswa, sehingga kesulitan pembelajaran bisa ditekan, khususnya untuk siswa berkebutuhan khusus.



Jarik Ma'Siti, bertujuan untuk memberikan layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan siswa istimewa. Salah satunya dengan pemetaan kompetensi siswa, yang dilaksanakan kepada orang tua dan siswa berkebutuhan khusus.

Jarik Ma'Siti telah membantu 570 siswa dalam kurun waktu lima tahun terakhir dan kini telah direplikasi di sejumlah sekolah di Kota Malang. Pada inovasi Jarik Ma'Siti, sekolah menggunakan sejumlah metode yang adaptif seperti pembelajaran menggunakan gambar dan aktivitas.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menilai bahwa inovasi tersebut bisa diterapkan di berbagai sekolah, yang diharapkan mampu memberikan layanan yang sama antara siswa reguler dan siswa istimewa atau berkebutuhan khusus.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023