Seorang narapidana kasus terorisme (napiter) yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ngawi, Jawa Timur atas nama Arif Murtopo menyatakan ikrar setia kepada bangsanya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari dalam keterangannya yang diterima di Ngawi, Selasa mengatakan ikrar setia NKRI oleh napiter tersebut merupakan bukti bahwa program deradikalisasi yang dilakukan lapas berjalan dengan baik.
"Ini bukti bahwa pembinaan dan deradikalisasi yang dilakukan lapas di Jawa Timur berjalan dengan baik," ujar Imam.
Dalam ikrar yang berlangsung di Aula Adi Soejatno, Lapas Ngawi tersebut, pria asal Merauke, Papua itu dengan lantang menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan pembacaan ikrar setia kepada NKRI.
Pria yang divonis penjara 3,5 tahun itu mencium dan memberikan penghormatan kepada bendera merah putih, membaca Pancasila, serta menandatangani berita acara.
Imam pun mengapresiasi jajarannya yang selama ini mempunyai formula tepat. Bahkan sudah bisa dijadikan miniatur yang bagus untuk program deradikalisasi.
"Di Lapas yang terdapat narapidana terorisme memang punya program pendampingan khusus. Tidak semua sipir bisa seperti di Lapas Ngawi ini," katanya.
Dia menjelaskan, bahwa ikrar setia NKRI bukan akhir dari proses deradikalisasi. Melainkan masih ada perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.
"Masih ada program pembinaan lanjutan untuk memastikan narapidana teroris benar-benar telah menunjukkan perubahan perilaku," kata dia.
Kalapas Ngawi Gowim Mahali mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya memberikan pembinaan khusus kepada napiter. Kolaborasi juga dijalin dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), sehingga pembinaan bisa maksimal.
"Alhamdulillah, dalam membina napiter perjalanannya relatif lancar dan Arif juga kooperatif," kata Gowim.
Ia mengakui bahwa dukungan rekan sejawat mantan napiter yang sudah bebas juga mempercepat dan semakin memantapkan keyakinan Arif. Sehingga, bisa membantu timnya melakukan pembinaan secara optimal.
"Ini jadi salah satu bentuk kolaborasi kami dengan pihak eksternal untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi," katanya.
Sementara itu, upacara ikrar dipimpin Kalapas Ngawi Gowim Mahali. Disaksikan oleh Komandan Kodim 0805/Ngawi, perwakilan BNPT, Densus 88 Antiteror, Polres Ngawi, Kemenag Ngawi, dan Bapas Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari dalam keterangannya yang diterima di Ngawi, Selasa mengatakan ikrar setia NKRI oleh napiter tersebut merupakan bukti bahwa program deradikalisasi yang dilakukan lapas berjalan dengan baik.
"Ini bukti bahwa pembinaan dan deradikalisasi yang dilakukan lapas di Jawa Timur berjalan dengan baik," ujar Imam.
Dalam ikrar yang berlangsung di Aula Adi Soejatno, Lapas Ngawi tersebut, pria asal Merauke, Papua itu dengan lantang menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan pembacaan ikrar setia kepada NKRI.
Pria yang divonis penjara 3,5 tahun itu mencium dan memberikan penghormatan kepada bendera merah putih, membaca Pancasila, serta menandatangani berita acara.
Imam pun mengapresiasi jajarannya yang selama ini mempunyai formula tepat. Bahkan sudah bisa dijadikan miniatur yang bagus untuk program deradikalisasi.
"Di Lapas yang terdapat narapidana terorisme memang punya program pendampingan khusus. Tidak semua sipir bisa seperti di Lapas Ngawi ini," katanya.
Dia menjelaskan, bahwa ikrar setia NKRI bukan akhir dari proses deradikalisasi. Melainkan masih ada perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.
"Masih ada program pembinaan lanjutan untuk memastikan narapidana teroris benar-benar telah menunjukkan perubahan perilaku," kata dia.
Kalapas Ngawi Gowim Mahali mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya memberikan pembinaan khusus kepada napiter. Kolaborasi juga dijalin dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), sehingga pembinaan bisa maksimal.
"Alhamdulillah, dalam membina napiter perjalanannya relatif lancar dan Arif juga kooperatif," kata Gowim.
Ia mengakui bahwa dukungan rekan sejawat mantan napiter yang sudah bebas juga mempercepat dan semakin memantapkan keyakinan Arif. Sehingga, bisa membantu timnya melakukan pembinaan secara optimal.
"Ini jadi salah satu bentuk kolaborasi kami dengan pihak eksternal untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi," katanya.
Sementara itu, upacara ikrar dipimpin Kalapas Ngawi Gowim Mahali. Disaksikan oleh Komandan Kodim 0805/Ngawi, perwakilan BNPT, Densus 88 Antiteror, Polres Ngawi, Kemenag Ngawi, dan Bapas Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023