Seorang warga Kabupaten Trenggalek menerima penghargaan Perempuan Inspiratif dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkat kepedulian membina, mengasuh, dan melatih keterampilan anak-anak disabilitas di daerah itu selama sekitar 18 tahun.

"Alhamdulillah salah seorang warga Trenggalek mendapatkan penghargaan Perempuan Inspiratif dalam peringatan Hari Kartini tahun 2023 Provinsi Jawa Timur," kata Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara dalam siaran pers Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Jumat.

Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Yuniarti, pegiat pemberdayaan anak disabilitas asal Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek pada Jumat.

Yuniarti datang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya didampingi oleh Wabup Syah, mewakili Pemkab Trenggalek yang selama ini aktif mendukung program-program kerja sosial dijalankan Yuniarti.

Ia mengapresiasi sepak terjang perempuan muda yang dinilainya konsisten memperjuangkan persamaan hak dan kesempatan anak-anak disabilitas untuk lebih berdaya dan mendapat kesempatan setara dengan anak/orang normal.

Syah berharap, kiprah perempuan hebat seperti Yuniarti bisa menginspirasi para perempuan lain untuk bisa bermanfaat bagi sesama, sesuai dengan bidang dan kemampuan yang dimiliki.

Tak harus dalam lingkup skala besar, katanya, terpenting adalah azas kemanfaatan bagi masyarakat. Prestasi adalah bagian dari bonus, azas kemanfaatan yang menjadi poin utama.

"Terpenting bisa bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Trenggalek," katanya.

Yuniarti seorang ibu rumah tangga. Namun, ia mengaku sejak lama memiliki ketertarikan dalam kegiatan sosial yang bersifat nonprofit, salah satunya mengabdikan diri untuk anak-anak disabilitas melalui embaga yang dikelolanya.

Alhamdulillah, kurang lebih selama 18 tahun saya mengelola lembaga anak berkebutuhan khusus," ujar Yuniarti.

Ia mengaku menyempatkan diri melakukan pembelajaran, di antaranya menstimulus anak berkebutuhan khusus seperti hambatan wicara dan interaktif.

Pihaknya juga melakukan terapi sosialisasi, komunikasi, dan kemandirian.

"Saat ini ada sekitar 35 anak yang kami dampingi dalam lembaga kami. Saya berharap masih diberikan kesempatan untuk mendampingi dan memberikan layanan yang lebih bermanfaat lagi," katanya.

Ia mengaku tidak menyangka bakal mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, apa yang dilakukan murni aktivitas sosial karena kepedulian lembaganya terhadap kelompok-kelompok yang kerap termarjinalkan tersebut.

Tujuannya, katanya, melatih kemandirian penyandang disabilitas agar dapat membaur dengan masyarakat pada umumnya.

"Jangan berharap banyak atas apa yang kamu lakukan. Pasti ada cara untuk kita mencapai tangga tertinggi. Semangat yang luar biasa, ikhtiar dan sabar," tuturnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023