Kantor Kementerian Agama mencatat sebanyak 167 jamaah calon haji asal Kota Madiun yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci tahun 2023 sudah melunasi biaya perjalanan ibadah.
"Dari 167 orang calhaj asal Kota Madiun, dipastikan tidak ada yang belum melakukan pelunasan," kata Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Madiun Khoirul Kamami di Madiun, Senin.
"Di samping sudah semua membayar biaya haji, soal administrasi juga beres. Tinggal manasik haji dan persiapan keberangkatan ke Tanah Suci," kata dia.
Pemerintah menetapkan masa pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dari 19 April hingga 5 Mei 2023 dan kemudian memperpanjang tenggat menjadi 12 Mei 2023.
Jamaah calon haji asal Kota Madiun diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Embarkasi Surabaya.
Bipih jamaah yang berangkat melalui Embarkasi Surabaya menurut ketetapan pemerintah Rp55.928.458,26 per orang.
Khoirul mengatakan bahwa besaran biaya yang harus dilunasi oleh setiap calon haji bervariasi sesuai dengan setoran awal dana haji yang sudah dibayarkan.
"Paling tinggi pelunasan yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp31 juta," kata dia.
Sedangkan, calon haji yang sudah melunasi biaya haji pada tahun 2020 tetapi tertunda berangkat ke Tanah Suci, menurut dia, hanya perlu menyerahkan bukti pelunasan dan tidak diminta membayar biaya tambahan.
Ia menyampaikan bahwa ada 20 calon haji cadangan yang disiapkan untuk menggantikan calon haji yang berhalangan berangkat ke Tanah Suci pada 2023.
Namun, lanjut dia, ada sembilan calon haji cadangan yang mengundurkan diri karena belum siap melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
Khoirul juga menjelaskan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan petugas haji daerah (PHD) dan petugas pembimbing kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) untuk melayani jamaah haji.
"Untuk PHD ada satu orang dan pembimbing KBIHU juga satu orang," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Dari 167 orang calhaj asal Kota Madiun, dipastikan tidak ada yang belum melakukan pelunasan," kata Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Madiun Khoirul Kamami di Madiun, Senin.
"Di samping sudah semua membayar biaya haji, soal administrasi juga beres. Tinggal manasik haji dan persiapan keberangkatan ke Tanah Suci," kata dia.
Pemerintah menetapkan masa pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dari 19 April hingga 5 Mei 2023 dan kemudian memperpanjang tenggat menjadi 12 Mei 2023.
Jamaah calon haji asal Kota Madiun diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Embarkasi Surabaya.
Bipih jamaah yang berangkat melalui Embarkasi Surabaya menurut ketetapan pemerintah Rp55.928.458,26 per orang.
Khoirul mengatakan bahwa besaran biaya yang harus dilunasi oleh setiap calon haji bervariasi sesuai dengan setoran awal dana haji yang sudah dibayarkan.
"Paling tinggi pelunasan yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp31 juta," kata dia.
Sedangkan, calon haji yang sudah melunasi biaya haji pada tahun 2020 tetapi tertunda berangkat ke Tanah Suci, menurut dia, hanya perlu menyerahkan bukti pelunasan dan tidak diminta membayar biaya tambahan.
Ia menyampaikan bahwa ada 20 calon haji cadangan yang disiapkan untuk menggantikan calon haji yang berhalangan berangkat ke Tanah Suci pada 2023.
Namun, lanjut dia, ada sembilan calon haji cadangan yang mengundurkan diri karena belum siap melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
Khoirul juga menjelaskan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan petugas haji daerah (PHD) dan petugas pembimbing kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) untuk melayani jamaah haji.
"Untuk PHD ada satu orang dan pembimbing KBIHU juga satu orang," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023