Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. K.H. Haedar Nashir meresmikan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa.
Haedar memberikan apresiasi kepada UM Surabaya atas berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi yang telah berhasil melengkapi prodi-prodi kesehatan di kampus tersebut.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait untuk terus mendorong akselerasi pendirian Prodi Kedokteran khususnya program spesialisasi di PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah)," ujar Haedar.
Lebih lanjut lagi, Haedar menyebut dua permasalahan kesehatan yang terjadi di Indonesia. Pertama adalah kurangnya dokter spesialis, sehingga dalam hal ini membutuhkan terobosan dan akselerasi birokrasi agar mampu menyelesaikan krisis dokter spesialis.
Ia juga berpesan, dalam mencapai sebuah tujuan agar tidak mengambil jalan pintas.
Masalah kedua adalah persoalan kesehatan komunitas. Haedar menyebut, problem kesehatan komunitas perlu menghadirkan program-program yang berfokus pada kesehatan komunitas.
Menurutnya, Muhammadiyah kuat di bidang kesehatan komunitas karena memiliki instrumen yang lengkap, tidak hanya memiliki rumah sakit dan klinik tetapi juga struktur organisasi dari pusat sampai tingkat bawah.
"Kekuatan ini bila dimanfaatkan akan mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat seperti stunting TB dan penyakit lainnya," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Haedar juga turut melakukan lab tour di beberapa laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi.
Dia berkeliling melihat laboratorium yang akan digunakan sebagai sistem pembelajaran untuk mahasiswa kedokteran gigi dengan menghadirkan pembelajaran digital dentistry dalam medical and research.
FKG UM Surabaya telah menyediakan empat laboratorium yang siap digunakan dalam proses pembelajaran. Pertama, laboratorium Ilmu dan Teknologi Material Kedokteran Gigi (ITMKG) yang digunakan dalam mempelajari material praktik di bidang kedokteran gigi.
Kedua, laboratorium biologi oral yang digunakan untuk mempelajari ilmu dasar kedokteran gigi.
Ketiga, skillslab yang digunakan untuk melakukan simulasi perawatan gigi menggunakan manekin, sebagai persiapan mahasiswa melakukan perawatan gigi pada pasien.
Keempat adalah ruang simulasi profesi yang digunakan untuk mensimulasikan peralatan yang digunakan mahasiswa pada tahap profesi di RSGM nantinya.
Pada keempat laboratorium tersebut telah dilengkapi dengan penggunaan teknologi atau perangkat penunjang yang menggunakan komponen berbasis komputer atau digital seperti Micromotor, Dust Suction, Dental simulator, Intra oral camera, Intra Oral Scanner, 3D Printing, Dental Mikroskop, Intra oral camera dan Mikroskop Trinokuler.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono menyebut dibukanya FKG ini, semakin melengkapi prodi di bidang kesehatan yang sudah dimiliki kampus setempat sejak 2016.
Beberapa prodi tersebut yakni keperawatan, kebidanan, Teknologi Laboratorium Medik (TLM), Fisioterapi, dan Farmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Haedar memberikan apresiasi kepada UM Surabaya atas berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi yang telah berhasil melengkapi prodi-prodi kesehatan di kampus tersebut.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian terkait untuk terus mendorong akselerasi pendirian Prodi Kedokteran khususnya program spesialisasi di PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah)," ujar Haedar.
Lebih lanjut lagi, Haedar menyebut dua permasalahan kesehatan yang terjadi di Indonesia. Pertama adalah kurangnya dokter spesialis, sehingga dalam hal ini membutuhkan terobosan dan akselerasi birokrasi agar mampu menyelesaikan krisis dokter spesialis.
Ia juga berpesan, dalam mencapai sebuah tujuan agar tidak mengambil jalan pintas.
Masalah kedua adalah persoalan kesehatan komunitas. Haedar menyebut, problem kesehatan komunitas perlu menghadirkan program-program yang berfokus pada kesehatan komunitas.
Menurutnya, Muhammadiyah kuat di bidang kesehatan komunitas karena memiliki instrumen yang lengkap, tidak hanya memiliki rumah sakit dan klinik tetapi juga struktur organisasi dari pusat sampai tingkat bawah.
"Kekuatan ini bila dimanfaatkan akan mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat seperti stunting TB dan penyakit lainnya," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Haedar juga turut melakukan lab tour di beberapa laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi.
Dia berkeliling melihat laboratorium yang akan digunakan sebagai sistem pembelajaran untuk mahasiswa kedokteran gigi dengan menghadirkan pembelajaran digital dentistry dalam medical and research.
FKG UM Surabaya telah menyediakan empat laboratorium yang siap digunakan dalam proses pembelajaran. Pertama, laboratorium Ilmu dan Teknologi Material Kedokteran Gigi (ITMKG) yang digunakan dalam mempelajari material praktik di bidang kedokteran gigi.
Kedua, laboratorium biologi oral yang digunakan untuk mempelajari ilmu dasar kedokteran gigi.
Ketiga, skillslab yang digunakan untuk melakukan simulasi perawatan gigi menggunakan manekin, sebagai persiapan mahasiswa melakukan perawatan gigi pada pasien.
Keempat adalah ruang simulasi profesi yang digunakan untuk mensimulasikan peralatan yang digunakan mahasiswa pada tahap profesi di RSGM nantinya.
Pada keempat laboratorium tersebut telah dilengkapi dengan penggunaan teknologi atau perangkat penunjang yang menggunakan komponen berbasis komputer atau digital seperti Micromotor, Dust Suction, Dental simulator, Intra oral camera, Intra Oral Scanner, 3D Printing, Dental Mikroskop, Intra oral camera dan Mikroskop Trinokuler.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Sukadiono menyebut dibukanya FKG ini, semakin melengkapi prodi di bidang kesehatan yang sudah dimiliki kampus setempat sejak 2016.
Beberapa prodi tersebut yakni keperawatan, kebidanan, Teknologi Laboratorium Medik (TLM), Fisioterapi, dan Farmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023