Kendaraan berpelat nomor luar Pulau Madura, Jawa Timur, Senin malam terpantau memadati jalur nasional di Kabupaten Bangkalan, mulai dari sekitar perbatasan dengan Kabupaten Sampang di Kecamatan Blega, hingga Kecamatan Tanah Merah.
Antrean kendaraan terlihat memanjang hingga sekitar 2 kilometer lebih. Pelat nomor dari luar Madura, seperti S, L, N dan B, terlihat antre di sepanjang Jalan Raya Blega, Bangkalan.
"Kepadatan kendaraan mulai meningkat sejak sore, dan hingga malam semakin ramai. Kalau tadi siang, lancar," kata petugas pos pantau di Blega, Bangkalan, Sahrul.
Selain di Bangkalan, kepadatan kendaraan bermotor di jalur nasional penghubung Pulau Madura ini juga terpantau di perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang, yakni di Jalan Raya Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang dan Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Namun, kepadatan kendaraan bermotor yang menyebabkan antrean tersebut karena ada pasar tumpah dan kegiatan tradisional 'Per-peran' yang digelar oleh masyarakat setempat.
'Per-peran' merupakan kegiatan jalan-jalan naik andong dan becak warga setelah Lebaran dan menjadi kegiatan rutin tahunan masyarakat di dua desa itu.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan AKP Anindita memperkirakan, puncak arus balik Lebaran 1444 Hijriah, terjadi pada H+2 dan H+3 Lebaran.
"Dan berdasarkan laporan anggota di lapangan, mulai Senin (24/4) sore, memang sudah terpantau ada peningkatan volume kendaraan dari Madura menuju Surabaya," katanya, menjelaskan.
Ia juga menuturkan, dari hasil pantauan petugas di pos pantau akses Suramadu sisi Madura sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB kendaraan yang melintas dari arah Madura menuju Surabaya mencapai 10.440 unit kendaraan roda 4 dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 18.720 unit.
"Kalau dari arah Surabaya yang menuju Madura untuk roda empat hanya tercatat sebanyak 7.200 unit, sedangkan untuk roda dua sebanyak 6.840 unit," katanya, menjelaskan.
Kasatlantas selanjutnya mengimbau, agar pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu tetap mentaati rambu-rambu lalu lintas yakni dengan tetap melalui yang tersedia sesuai dengan peruntukan.
"Jika diketahui ada roda empat yang melalui jalur sepeda motor sebagaimana viral di media sosial itu, maka akan kami tindak tegas," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Antrean kendaraan terlihat memanjang hingga sekitar 2 kilometer lebih. Pelat nomor dari luar Madura, seperti S, L, N dan B, terlihat antre di sepanjang Jalan Raya Blega, Bangkalan.
"Kepadatan kendaraan mulai meningkat sejak sore, dan hingga malam semakin ramai. Kalau tadi siang, lancar," kata petugas pos pantau di Blega, Bangkalan, Sahrul.
Selain di Bangkalan, kepadatan kendaraan bermotor di jalur nasional penghubung Pulau Madura ini juga terpantau di perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang, yakni di Jalan Raya Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang dan Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Namun, kepadatan kendaraan bermotor yang menyebabkan antrean tersebut karena ada pasar tumpah dan kegiatan tradisional 'Per-peran' yang digelar oleh masyarakat setempat.
'Per-peran' merupakan kegiatan jalan-jalan naik andong dan becak warga setelah Lebaran dan menjadi kegiatan rutin tahunan masyarakat di dua desa itu.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan AKP Anindita memperkirakan, puncak arus balik Lebaran 1444 Hijriah, terjadi pada H+2 dan H+3 Lebaran.
"Dan berdasarkan laporan anggota di lapangan, mulai Senin (24/4) sore, memang sudah terpantau ada peningkatan volume kendaraan dari Madura menuju Surabaya," katanya, menjelaskan.
Ia juga menuturkan, dari hasil pantauan petugas di pos pantau akses Suramadu sisi Madura sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB kendaraan yang melintas dari arah Madura menuju Surabaya mencapai 10.440 unit kendaraan roda 4 dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 18.720 unit.
"Kalau dari arah Surabaya yang menuju Madura untuk roda empat hanya tercatat sebanyak 7.200 unit, sedangkan untuk roda dua sebanyak 6.840 unit," katanya, menjelaskan.
Kasatlantas selanjutnya mengimbau, agar pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu tetap mentaati rambu-rambu lalu lintas yakni dengan tetap melalui yang tersedia sesuai dengan peruntukan.
"Jika diketahui ada roda empat yang melalui jalur sepeda motor sebagaimana viral di media sosial itu, maka akan kami tindak tegas," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023