Pemerintah kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memastikan stok beras di wilayahnya aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat daerah itu hingga Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Per hari ini stok beras di gudang Bulog tersedia 650 ton. Jadi (cadangan) ini aman hingga Lebaran nanti," kata Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Syah Natanegara saat dikonfirmasi usai meninjau stok beras di Gudang Bulog Karangsoko, Trenggalek, Senin.
Keyakinan itu juga didasari fakta permintaan beras dari gudang Bulog yang cenderung menurun dalam 1-2 pekan terakhir.
Menurut Syah, hal ini bisa terjadi karena harga beras di pasaran berangsur stabil. Selama itu, pemerintah daerah bersama Bulog memang gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras dengan menggelontorkan sebanyak 19,5 ton beras.
"Alhamdulillah untuk saat ini tidak ada lonjakan harga beras di pasar, harganya stabil sekitar Rp10 ribuan per kilogram dari sebelumnya awal ramadhan harganya bisa Rp12 ribuan untuk kualitas medium. Kami sudah lima kali ini melakukan operasi pasar dengan total 19,5 ton yang digelontorkan," ungkapnya.
Selain perbedaan kebutuhan suplai beras, kepastian stok beras aman itu dikarenakan saat ini memasuki masa penyerapan panen.
Setidaknya, dalam masa panen yang berlangsung kisaran pertengahan Maret, Bulog Trenggalek melakukan penyerapan lebih dari 500 ton beras.
Kondisi ini berkaca pada stok 100 ton beras pada kisaran akhir Februari lalu.
"Per hari ini sisa 600 ton, karena yang 50 ton dikirim untuk BSP (Bantuan Sosial Pangan). Tapi dengan stok yang dimiliki Bulog sebanyak itu kami yakin stok untuk lebaran yang biasanya terjadi permintaan kebutuhan pasti bakal tercukupi," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Per hari ini stok beras di gudang Bulog tersedia 650 ton. Jadi (cadangan) ini aman hingga Lebaran nanti," kata Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Syah Natanegara saat dikonfirmasi usai meninjau stok beras di Gudang Bulog Karangsoko, Trenggalek, Senin.
Keyakinan itu juga didasari fakta permintaan beras dari gudang Bulog yang cenderung menurun dalam 1-2 pekan terakhir.
Menurut Syah, hal ini bisa terjadi karena harga beras di pasaran berangsur stabil. Selama itu, pemerintah daerah bersama Bulog memang gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras dengan menggelontorkan sebanyak 19,5 ton beras.
"Alhamdulillah untuk saat ini tidak ada lonjakan harga beras di pasar, harganya stabil sekitar Rp10 ribuan per kilogram dari sebelumnya awal ramadhan harganya bisa Rp12 ribuan untuk kualitas medium. Kami sudah lima kali ini melakukan operasi pasar dengan total 19,5 ton yang digelontorkan," ungkapnya.
Selain perbedaan kebutuhan suplai beras, kepastian stok beras aman itu dikarenakan saat ini memasuki masa penyerapan panen.
Setidaknya, dalam masa panen yang berlangsung kisaran pertengahan Maret, Bulog Trenggalek melakukan penyerapan lebih dari 500 ton beras.
Kondisi ini berkaca pada stok 100 ton beras pada kisaran akhir Februari lalu.
"Per hari ini sisa 600 ton, karena yang 50 ton dikirim untuk BSP (Bantuan Sosial Pangan). Tapi dengan stok yang dimiliki Bulog sebanyak itu kami yakin stok untuk lebaran yang biasanya terjadi permintaan kebutuhan pasti bakal tercukupi," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023