Surabaya - Sebuah mobil Avanza hitam milik polisi dirusak oleh massa di Jalan Kunti, Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam, karena massa berusaha melindungi dua pengedar sabu-sabu yang ditangkap anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, warga marah dan tidak terima polisi melakukan penangkapan, karena salah seorang di antara pelaku merupakan seseorang yang dikenal baik dengan masyarakat.
"Orangnya dikenal baik dan peduli dengan warga, makanya banyak yang membela saat polisi menangkapnya," ucap warga yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
Wakasat Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Arbaridi Jumhur membenarkan anggotanya memang sedang bertugas menangkap dua tersangka yang terlibat narkoba, yakni Ful dan Jal.
"Setelah ditangkap beserta barang bukti, keduanya tidak melawan dan pasrah saat diborgol dan akan digelandang ke kantor polisi. Tapi ketika hendak masuk mobil, tersangka malah teriak pencuri," tuturnya.
Kontan saja suara tersebut mengundang perhatian warga. Tanpa dikomando, warga yang sudah emosi beramai-ramai menghadang dan merusak mobil. Dua pelaku itu melarikan diri dan hingga kini masih dalam pengejaran petugas.
Tak lama, provokasi dan teriakan warga lainnya membuat massa melempari mobil polisi itu dengan batu. Akibatnya, kaca bagian depan, belakang dan tengah bagian kanan hancur berantakan, padahal polisi sudah berusaha menghalangi dengan tembakan peringatan, namun tetap tak diindahkan.
Peristiwa tersebut terdengar sampai di telinga Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung. Mantan Direktur Ditreskoba Polda Jatim itu langsung datang ke lokasi didampingi Kasat Narkoba AKBP Eko Pudji Nugroho beserta pejabat utama di lingkungan Polrestabes lainnya.
Pihaknya berharap agar masyarakat bersikap kooperatif terhadap polisi, khususnya dalam memerangi kejahatan, termasuk peredaran narkoba.
"Barang bukti 20 poket sabu-sabu dan buku rekapan sudah kami kantongi. Kami harap keduanya segera menyerahkan diri ke polisi, atau dimasukkan ke dalam daftar buronan," kata Coki Manurung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011