Tulungagung - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Tulungagung, Jawa Timur, mulai menggelar razia perjudian berkedok lotre jajanan permen berhadiah rokok yang dijual di warung-warung kopi di wilayahnya.
Kepala sub-Bagian Humas Polres Tulungagung AKP Bambang Sutikno, Jumat mengatakan, sementara ini tim khusus perjudian telah berhasil menjaring sedikitnya lima pengecer yang kedapatan menjual lotre rokok di warung kopi masing-masing.
Para pelaku bahkan telah disidik oleh petugas di bagian reserse dan kriminal (reskrim) dan telah ditetapkan sebagai tersangka. "Ini merupakan bagian komitmen kami dalam menumpas segala bentuk perjudian," kata Bambang Sutikno kepada sejumlah wartawan.
Ia menegaskan, judi lotre rokok merupakan atensi khusus Kapolres Tulungagung, karena penyebarannya dianggap sudah meluas hingga ke daerah pinggiran. Kuat dugaan, bandar atau pembuat lotre tersebut jumlahnya cukup banyak, sehingga sanggup menjual secara luas di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.
Dulu, judi berkedok makanan berlotre semacam ini sebenarnya sudah lama menghilang karena ditindak tegas oleh aparat kepolisian. Namun belakangan kembali marak seiring menjamurnya warung kopi di pelosok kota hingga desa.
"Dulu pernah muncul lalu ditindak tegas oleh aparat, kemudian menghilang. Belakangan kembali muncul lagi dengan menyasar warung-warung kopi," paparnya.
Judi ini sangat sederhana, yakni hanya berupa sebuah papan kartun berisi sekitar 15 ribu kertas lotre yang dibungkus plastik kecil-kecil dan beberapa bungkusan berisi rokok berbagai merek. Setiap bungkusan berisi mulai dari satu hingga lima (5) bungkus rokok. Terkadang, ribuan kertas lotre ini dikemas menjadi satu dengan permen sebagai kamuflase.
Judi jenis ini banyak diminati warga karena harganya tergolong murah. Dengan hanya bermodal Rp1.000, seorang pembeli bisa mendapat empat bungkus/lembar kertas lotre untuk mengadu keberuntungan.
"Karena harganya sangat murah, masyarakat sering tidak menyadari jika lotre rokok adalah bentuk sebuah perjudian. Padahal jika dilihat dari modusnya, membeli lotre untuk mendapatkan hadiah jelas sebuah perjudian," terangnya.
Masih menurut Bambang, dari sisi penjual judi jenis ini memang sangat menjanjikan. Dengan jumlah lotre hingga Rp15 ribu, rata-rata satu papan lotre habis seperempat bagian atau Rp750 ribu lebih sampai seluruh hadiah dimenangkan.
Dari seluruh hasil penjualan lotre rokok ini, penjual mendapat bagian 20 persen atau rata-rata Rp150 ribu dari setiap papan lotre. "Dalam kondisi ramai, satu papan lotre bisa habis dalam sehari saja dan penjual mendapat keuntungan Rp150 ribu. Jumlah tersebut cukup menggiurkan bagi penjualnya," imbuhnya.
Selain melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang berbagai bentuk perjudian, timsus perjudian juga mengejar sejumlah bandar pembuat lotre rokok ini, sehingga judi yang terlanjur merakyat ini bisa diberantas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011