Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur fokus untuk menurunkan kemiskinan ekstrem dan pengangguran pada tahun 2024 dengan melakukan sinergi dan kolaborasi semua pihak.

"Tahun depan program yang utama untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran," kata Bupati Jember Hendy Siswanto usai menggelar pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jember tahun 2024 di aula PB Sudirman Jember, Senin.

Ia mengatakan misi dan visinya masih tetap yaitu untuk menurunkan angka kekerdilan (stunting), angka kematian ibu (AKI), angka kematian balita (AKB), menurunkan kemiskinan, dan membuka lapangan kerja.

"Meskipun tahun ini kami menerima hasil positif dengan adanya penurunan kemiskinan dan pengangguran, hal itu belum signifikan. Pada 2023 hingga 2024, angka kemiskinan perlu benar-benar ditekan," katanya.

Ia berharap Pemkab Jember dapat menerima banyak masukan dari seluruh unsur untuk pembangunan Kabupaten Jember tahun 2024 dengan diadakan nya musrenbang tersebut karena Jemer masih punya banyak problem.

"Tahun depan kami juga akan fokus pada bidang pertanian. Jember punya wilayah pertanian yang berpotensi, sehingga wes wayahe Jember mandiri pangan dan mandiri pupuk diharapkan juga bisa tercapai pada 2024," katanya.

Selain itu, lanjut dia, perbaikan infrastruktur akan terus dilakukan, sehingga pihaknya berupaya pada 2024 seluruh jalan di Kabupaten Jember selesai, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan karena adanya jalan berlubang khusus jalan kabupaten

"Kami juga lakukan perbaikan penerangan jalan umum (PJU), sehingga tahun depan juga harus tuntas persoalan PJU di Jember," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember menurun dari 257,09 ribu jiwa pada tahun 2021 menjadi 232,73 ribu jiwa pada tahun 2022.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023