Kediri - Jenazah Kapten Eddy Purwono Mohammad Asmanun, salah satu korban kecelakaan helikopter milik PT Nyaman Air yang disewa PT Nusa Halmahera Mineral (PT NHM), dimakamkan di kampung halamannya Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat malam, selepas shalat tarawih. "Keluarga memutuskan pemakaman dilakukan usai shalat tarawih, mengingat saat ini adalah bulan Ramadhan," kata salah seorang kerabat Kapten Eddy Purwono, Gatot, ketika ditemui di rumah duka, Jalan Anggrek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Gatot mengatakan, saat ini pihak keluarga masih sangat berduka dengan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Kapten Eddy Purwono. Apalagi sebelum kecelakaan, pihak keluarga juga tidak mempunyai firasat apa pun. Namun, ibunda Kapten Eddy, Siti Asiyah Muhsin (76), terlihat sudah merasa tidak nyaman. "Sekitar tiga hari sebelum kejadian, Eddy menghubungi ibunya dan saat itu mengabarkan jika pesawat belum bisa berangkat karena masih diperbaiki. Saat itu, ibu minta agar Eddy pulang saja, tapi dia belum bisa, karena masih menjalankan pekerjaannya," katanya. Sri Catur Endah Kurniawati (49), adik Kapten Eddy Purwono mengatakan, kakaknya sempat pulang ke Kediri pada 6 Juli 2011 dan sempat menanyakan perihal paspor ibunya, apakah masih berlaku atau tidak. "Katanya, mau mengajak umrah, tapi belum sempat diungkapkan waktunya. Dia hanya bertanya, apakah paspor ibu masih berlaku," ucap Sri. Kendati terpukul dengan peristiwa kecelakaan itu, Sri mengatakan bahwa keluarganya ikhlas dan menerima kepergian Kapten Eddy Purwono. Sementara itu, kedatangan jenazah Kapten Eddy Purwono di rumah duka sekitar pukul 17.30 WIB, disambut isak tangis anggota keluarganya. Bahkan, anak kedua Kapten Eddy dari hasil pernikahannya dengan Susi Andriani (51), Asti Yunia Sabrina, tampak tidak kuasa menahan sedih dan berkali-kali memeluk peti jenazah ayahnya. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampak, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Lokasi itu dipilih, karena seluruh keluarga juga dimakamkan di tempat tersebut, seperti ayahanda, kakek, serta neneknya. Kapten Eddy Purwono merupakan salah satu dari sepuluh korban kecelakaan helikopter milik PT Nyaman Air yang disewa PT Nusa Halmahera Mineral (PT NHM), yang jatuh di sekitar Gunung Dua Sudara atau sekitar Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung (45 kilometer sebelah Timur Kota Manado) Sulawesi Utara, Rabu (3/8).

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011