Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut proses relokasi Kepala Keluarga (KK) penghuni Kampung 1001 Malam ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tanggal 14 Maret 2023.

"Kami kemarin sepakat sudah harus pindah semua, tanggal 14 Maret ini," kata Eri kepada wartawan, Jumat.

Proses relokasi yang dilakukan Pemkot Surabaya dilakukan secara bertahap. Gelombang pertama, pada Rabu (19/10/2022) pemerintah kota setempat merelokasi 16 KK warga Kampung 1001 Malam.

Pemkot selanjutnya merelokasi 44 KK pada gelombang kedua yang dilakukan, pada Selasa (27/12/2022).

Gelombang ketiga relokasi warga Kampung 1001 Malam dibagi menjadi dua tahapan, pertama terdapat 36 KK yang direlokasi, pada Kamis (9/3).

Per hari ini Pemkot Surabaya kembali melakukan tahapan relokasi lanjutan terhadap 17 KK warga Kampung 1001.

Eri menyebut warga yang direlokasi pada gelombang ketiga sudah ditempatkan di sejumlah lokasi Rusunawa, yakni Sumur Welut, Pakal, dan Romokalisari.

"Alhamdulilah (relokasi) di Kampung 1001 Malam lancar," ujarnya.

Selanjutnya, pemkot bakal kembali melakukan relokasi terhadap 20 KK yang masih tersisa di sana.

"Kemarin sekitar 20 KK, mereka sudah mau (direlokasi), waktunya gantian," kata Eri.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Surabaya mengaku lancarnya proses relokasi penduduk Kampung 1001 juga tak lepas dari adanya peranan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

"Alhadullilah di sana ada seperti pengurus, mereka luar biasa di situ ada Mas Mamik dan teman-teman," ucap dia.

Di sisi lain, proses relokasi di Kampung 1001 Malam tak serta-merta dilakukan begitu saja. Namun, mempertimbangkan ketersediaan hunian baru dan kondisi warga setempat. 

"Pertama menyesuaikan kebutuhan dengan Rusunawa yang ada. Kedua, mereka tidak bisa langsung (direlokasi) jadi ada yang masih sekolah. Kemudian, warga ada yang ingin membongkar sendiri rumahnya. Jadi kalau ada (barang-barang) yang bisa dimanfaatkan, masih bisa dibawa," katanya.

Sementara itu, Eri mengatakan setelah proses relokasi rampung sepenuhnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bakal melakukan normalisasi untuk mengembalikan fungsi sungai di wilayah setempat.

"Jadi sebenarnya itu tempat sungai, kalau membutuhkan pengerukan, pelebaran, itu enggak bisa dilakoni. Makanya di daerah Asemrowo ada banjir. Kan harus dinormalisasi sungainya, selama ini enggak bisa efektif," ucap Politikus PDI Perjuangan itu.(*)

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023