PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) tak lama lagi bakal memiliki Stasiun Pengisian Kedaraan Listrik Umum (SPKLU) usai menandatangani perjanjian nota kesepahaman (MoU) bersama PT Utomo Charge+ Indonesia, di Wisma SIER, Rabu.
Managing Director PT Utomo Charge+ Anthony Utomo mengatakan dalam kurun waktu dua bulan ke depan, SPKLU di kawasan SIER ditargetkan sudah mulai beroperasi.
Hal itu bakal menjadikan SIER sebagai kawasan industri yang memiliki SPKLU pertama
"Di SIER beroperasinya target kami dua bulan lagi. Kalau kawasan industri ini saya pikir pertama di Indonesia penerapan SPKLU," kata Anthony kepada wartawan.
Teknisnya, SPKLU itu nantinya bisa melayani pengisian daya dua mobil dengan estimasi waktu pengisian daya 2-3 jam per unitnya.
Pengisian daya sementara waktu bakal difokuskan melayani pengguna kendaraan roda empat.
"Satu mobil umumnya 320 kWh biasanya bisa 2-3 jam proses charge, kalau untuk motor belum. Lokasi (SPKLU) rencana dua titik di sini dan dua di lokasi kami, jadi nanti ada 4 titik yang akan bisa ditambah sesuai kebutuhan dari tenant," ujarnya.
Dia mengungkapkan alasan PT Utomo Charge+ memilih SIER sebagai berdirinya SPKLU, lantaran kawasan tersebut dinilai memiliki tingkat mobilisasi kendaraan yang tinggi.
"Pertama mobilitas tinggi, kedua kami mendorong dekarbonisasi dimulai dari kawasan industri, itu paling gampang," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan upaya yang ditempuh PT Utomo Charge+ merupakan suatu langkah tepat menunjang kebijakan pemerintah pusat soal penggunaan kendaraan listrik.
"Jadi arahan dari pemerintah 2030 agar transisi energi terbaru. Kami berharap transisi energi ini sesuai arahan presiden dan semakin efisien, kemudahan, perubahan iklim yang dikhawatirkan semua orang bisa ditangani dengan pembaruan," kata Didik.
Didong, sapaan akrabnya, mengaku PT SIER bakal melakukan sosialisasi terkait keberadaan SPKLU di kawasan tersebut.
"Kami akan menyosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan disini untuk mendorong meyakinkan bahwa migrasi ke mobil listrik ini akan lebih ekonomis terhadap diri sendiri dan unitnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Managing Director PT Utomo Charge+ Anthony Utomo mengatakan dalam kurun waktu dua bulan ke depan, SPKLU di kawasan SIER ditargetkan sudah mulai beroperasi.
Hal itu bakal menjadikan SIER sebagai kawasan industri yang memiliki SPKLU pertama
"Di SIER beroperasinya target kami dua bulan lagi. Kalau kawasan industri ini saya pikir pertama di Indonesia penerapan SPKLU," kata Anthony kepada wartawan.
Teknisnya, SPKLU itu nantinya bisa melayani pengisian daya dua mobil dengan estimasi waktu pengisian daya 2-3 jam per unitnya.
Pengisian daya sementara waktu bakal difokuskan melayani pengguna kendaraan roda empat.
"Satu mobil umumnya 320 kWh biasanya bisa 2-3 jam proses charge, kalau untuk motor belum. Lokasi (SPKLU) rencana dua titik di sini dan dua di lokasi kami, jadi nanti ada 4 titik yang akan bisa ditambah sesuai kebutuhan dari tenant," ujarnya.
Dia mengungkapkan alasan PT Utomo Charge+ memilih SIER sebagai berdirinya SPKLU, lantaran kawasan tersebut dinilai memiliki tingkat mobilisasi kendaraan yang tinggi.
"Pertama mobilitas tinggi, kedua kami mendorong dekarbonisasi dimulai dari kawasan industri, itu paling gampang," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan upaya yang ditempuh PT Utomo Charge+ merupakan suatu langkah tepat menunjang kebijakan pemerintah pusat soal penggunaan kendaraan listrik.
"Jadi arahan dari pemerintah 2030 agar transisi energi terbaru. Kami berharap transisi energi ini sesuai arahan presiden dan semakin efisien, kemudahan, perubahan iklim yang dikhawatirkan semua orang bisa ditangani dengan pembaruan," kata Didik.
Didong, sapaan akrabnya, mengaku PT SIER bakal melakukan sosialisasi terkait keberadaan SPKLU di kawasan tersebut.
"Kami akan menyosialisasikan kepada perusahaan-perusahaan disini untuk mendorong meyakinkan bahwa migrasi ke mobil listrik ini akan lebih ekonomis terhadap diri sendiri dan unitnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023