Bojonegoro - Perajin di sentra kerajinan mebel kayu jati di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih sepi pesanan menjelang Lebaran tahun ini. "Penyebab utamanya karena daya beli masyarakat rendah, di antaranya karena gagal panen padi di Bojonegoro, seperti halnya di daerah lain," kata Ketua Koperasi Kerajinan Kriya Makmur (Koyama) Desa Sukorejo Mamik Slamet, Kamis. Namun, ia mengatakan kondisi sepinya pemesan mebel di sentra penghasil mebel di desa setempat, bisa saja berubah mendekati Hari Raya Idulfitri."Bisa saja lima hari sebelum lebaran pesanan meningkat tajam atau bersamaan lebaran lokasi disini diserbu pembeli," katanya mengungkapkan. Menurut dia, biasanya para perajin di desa setempat yang sekarang ini, jumlahnya ada 86 perajin, sudah mendapatkan pesanan mebel baik dari pemesan lokal juga dari berbagai daerah lainnya di Indonesia. Rata-rata, lanjutnya, para perajin di desa setempat bisa mendapatkan pesanan membuat mebel berkisar empat unit sampai 10 unit. "Pemesan mebel mengambil menjelang lebaran atau setelah lebaran," katanya menjelaskan. Ia mengatakan, mebel yang diambil pemesan setelah lebaran, karena pemesannya asli warga Bojonegoro yang menetap di luar daerah dan ketika lebaran pulang ke kampung halamannya dan pulangnya membawa oleh-oleh mebel. Sementara ini, harga mebel di desa setempat, bervariasi mulai Rp250 ribu untuk tempat air minum, hingga ada yang mencapai Rp25 juta/unit, untuk kursi tamu. Selama ini para perajin menerima pesanan mebel, mulai kursi tamu, almari, meja makan, juga mebel dalam bentuk lainnya. Sebagian perajin setempat, juga membeli mebel mentah produksi Jepara, Jawa Tengah yang kemudian proses akhir pengerjaannya di Bojonegoro, baru kemudian dipasarkan. "Hanya mebel kualitas atas yang diproduksi di Bojonegoro, kalau kualitas menengah kebawah bisanya perajin memesan mebel setengah jadi di Jepara, dan diproses akhir di Bojonegoro," katanya mengungkapkan. Secara terpisah, Seorang perajin Sadam Art, Guntur menyatakan, menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idulftiri ini, sama sekali tidak mendapatkan pesanan bedug besar. Tidak sebagaimana menjelang puasa Ramadhan sering mendapatkan pesanan bedug, juga mimbar masjid juga lainnya, tidak hanya Jawa, juga luar Jawa. "Tahun ini saya tidak mendapatkan pesanan bedug," katanya menegaskan.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011