Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya meningkatkan literasi anak-anak di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dengan menggelar sejumlah kegiatan, salah satunya mendongeng dan menulis.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Mia Santi Dewi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa, mengatakan, dongeng merupakan salah satu kegiatan penting untuk kembang tumbuh anak.

"Selain bermanfaat positif pada pertumbuhan anak, dongeng juga bisa membantu pengembangan moral, sensorik kognitif, melatih empati, menumbuhkan kreativitas, imajinasi dan memperkuat ikatan sosial dan keluarga," kata Mia.

Untuk itu, kata dia, Dispusip Surabaya secara rutin menggelar kegiatan mendongeng dan menulis. Salah satunya menggelar temu wicara Mendongeng dan Menulis Bersama 1000 Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), di Surabaya, kemarin (27/2).

"Dengan acara ini kami berharap, mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam menstimulasi keterampilan bahasa dan sebagainya," kata Mia.

Ia berharap mendongeng bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan dalam mendukung tumbuh kembang anak dan menjadi media meningkatkan minat literasi anak.

Dalam temu wicara tersebut pihaknya juga mengajak para Bunda PAUD untuk membuat video dan menulis dongeng. "Dari 1000 Bunda PAUD yang mengirimkan karyanya, akan diambil 50 karya terbaik. Kemudian tulisan dongeng akan kami jadikan buku, kemudian yang video akan dikompilasikan menjadi satu," ujarnya.

Bunda Literasi Surabaya Rini Indriyani mengatakan semua orang itu sebenarnya punya potensi untuk berliterasi, tinggal bagaimana itu bisa dikembangkan dan dikelolakemampuan dasarnya untuk bisa lebih maksimal.

"Ketika kemampuan literasi itu dilatih, maka secara otomatis akan memiliki kemampuan mendongeng yang baik," kata dia.

Oleh karena itu Rini meminta kepada setiap orang tua untuk tidak lupa berliterasi, walaupun anak masih berada di dalam kandungan. Dengan berliterasi, secara otomatis akan melatih motorik anak sejak dini.

"Makanya kenapa ibu hamil harus mendengarkan Al-Quran bagi yang muslim, atau mendengarkan mozaik, sehingga motoriknya terasah. Karena memang pada usia bulan tertentu, bayi di dalam kandungan itu sudah bisa mendengar apa yang kita cerita atau baca," kata Rini

Sementara itu Hypnotic Story Teller Kartikanita Widyasari menjelaskan sebelum mendongeng harus bisa memahami diri sendiri dan alur cerita. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan dari dongeng itu tersampaikan pada anak-anak.

"Jadi mendongeng itu sebenarnya mudah, seperti kita bercerita dengan teman sebaya. Namun dengan semangat dan ekspresi yang berbeda, menyesuaikan yang disukai oleh anak-anak," katanya. 

Yang paling penting, lanjutnya, adalah memperhatikan materi dan cara penyampaian dongeng dengan cara kreatif agar penonton tidak merasa bosan dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh anak-anak. "Sebisa mungkin para bunda ketika mendongeng itu menjiwai agar natural," ujarnya. 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023