Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa sekolah kebangsaan bertujuan untuk membentuk karakter yang lebih baik dan kuat para remaja di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Di sini bukan anak-anak yang terjaring razia, di sini bukan anak-anak nakal. Tapi, disini adalah anak-anak hebat yang punya kemampuan luar biasa," kata Eri Cahyadi saat membuka sekolah kebangsaan yang diikuti 57 remaja di Lanudal Juanda, Rabu.

Pada pembukaan sekolah wawasan kebangsaan, Wali Kota Eri didampingi oleh Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Ikhsan, dan jajaran asisten serta Kepala PD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Cak Eri panggilan lekatnya, mengatakan ke depannya Sekolah Kebangsaan terus dilakukan secara rutin. Setiap sekolah di Surabaya, mulai SMP-SMA diminta mengirim siswanya untuk belajar di Sekolah Kebangsaan.



"Jadi, semua anak di Surabaya akan mendapatkan sekolah kebangsaan, yang dimulai hari ini oleh angkatan pertama, dan semoga bisa berlanjut ke angkatan kedua, ketiga dan seterusnya," kata Wali Kota Eri.

Cak Eri menyampaikan ketika anak-anak Surabaya mengikuti sekolah kebangsaan, ke depannya akan memiliki ideologi sesuai Pancasila. Dengan begitu, para remaja Surabaya dapat mengedepankan rasa guyub dan gotong royong serta kerukunan.

Dia berharap para remaja yang ikut dalam sekolah kebangsaan bisa menjadi seorang pemimpin bermartabat dan memegang teguh ajaran Pancasila. Utamanya dalam memimpin bangsa Indonesia dan Kota Surabaya.

Sementara itu, Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo menyampaikan para remaja yang ikut dalam sekolah kebangsaan akan dilatih dan dibina selama delapan hari ke depan. Dalam kurun waktu tersebut, para remaja akan diajarkan kedisiplinan dan diberi pendidikan dasar-dasar bagaimana memahami diri sendiri.

Di dalam sekolah kebangsaan, mereka juga harus bisa memahami tentang hidup berkelompok dan teratur sesuai dengan porsi para peserta Sekolah Kebangsaan.

"Seperti inilah yang harus kita diberikan ke mereka. Intinya adalah dasar-dasar disiplin. Hari ini, Pak Wali mengadakan kegiatan sekolah kebangsaan ini sangat luar biasa dan akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya selama delapan hari ke depan," kata Kolonel Laut (P) Heru.

Heru melanjutkan mereka akan diminta bangun setiap pukul 04.30 WIB. Setelah bangun, akan diajak berolahraga bersama dengan siswa Akademi Angkatan Laut yang juga sedang melaksanakan pendidikan di Lanudal Juanda.

"Nanti mereka akan ketemu kalau olahraga pagi. Dia biar tahu militer itu bagaimana, adik-adik ini harus mengenal apa itu disiplin," kata Heru.



Tak hanya itu, para remaja itu juga akan dibimbing untuk membersihkan diri dan melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing, setelah itu melaksanakan apel pagi pada Pukul 07.00 WIB.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto menambahkan di dalam Sekolah Kebangsaan, para remaja akan diajarkan dasar-dasar kepemimpinan, utamanya cinta Tanah Air, kedisiplinan, dan mempelajari ideologi Pancasila.

"Seperti kata Pak Wali dan Komandan Lanudal tadi, kalau seorang pemimpin tidak tahu dasar-dasar kehidupan, dia tidak akan bisa menjadi pemimpin. Orang yang tidak disiplin cenderungnya korupsi," tambah Eddy.

Menurut Edy, remaja yang ikut di gelombang pertama sekolah kebangsaan ada 57 remaja meliputi 50 siswa laki-laki dan tujuh perempuan. Mereka terdiri atas pelajar SMP-SMA di Surabaya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023