Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Situbondo, Jawa Timur, memanfaatkan momentum hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) untuk memasarkan kerajinan tangan dan berbagai jenis makanan olahan produk unggulan warga binaannya.
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Rudi Kristiawan di Situbondo, Senin, mengatakan produk unggulan warga binaan pemasyarakatan yang dijual di lapak CFD tiap Minggu pagi, di antaranya kue bronies alpukat, pie bronies, rainbow cake gulung, bronies bento, dan korean bread/roti boy.
"Selain aneka kue, produk kerajinan tangan dari rotan sintetis kami juga pasarkan di hari bebas kendaraan bermotor tiap Minggu, di alun-alun. Alhamdulillah banyak diminati masyarakat," kata Rudi.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan produksi makanan olahan ini merupakan program Pelatihan Keterampilan Memasak bagi warga binaan yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat.
Dari hasil penjualan makanan olahan itu, kata Rudi, nantinya akan dijadikan modal warga binaan Rutan dalam melaksanakan produksi dan penjualan secara berkelanjutan.
Menurut Rudi, tujuan kegiatan pembinaan kemandirian dan keterampilan ini sebagai bentuk pembinaan bakat dan keterampilan memasak untuk dipersiapkan warga binaannya kembali berperan aktif di lingkungan masyarakat.
"Selain itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga binaan untuk mencari penghidupan yang halal, mempunyai jiwa dagang dan bisnis," katanya.
Rudi menambahkan, dalam kegiatan membuka lapak produk unggulan di CFD melibatkan empat orang warga binaan yang sudah memenuhi syarat utk keluar melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) dan pengawalan ketat dari seluruh pegawai Rutan Situbondo, dan dibantu dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja.
"Dalam kegiatan ini warga binaan kami selain bisa belajar produksi kue, juga belajar cara menjual produk yang sudah mereka produksi kepada masyarakat di acara CFD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Rudi Kristiawan di Situbondo, Senin, mengatakan produk unggulan warga binaan pemasyarakatan yang dijual di lapak CFD tiap Minggu pagi, di antaranya kue bronies alpukat, pie bronies, rainbow cake gulung, bronies bento, dan korean bread/roti boy.
"Selain aneka kue, produk kerajinan tangan dari rotan sintetis kami juga pasarkan di hari bebas kendaraan bermotor tiap Minggu, di alun-alun. Alhamdulillah banyak diminati masyarakat," kata Rudi.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan produksi makanan olahan ini merupakan program Pelatihan Keterampilan Memasak bagi warga binaan yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat.
Dari hasil penjualan makanan olahan itu, kata Rudi, nantinya akan dijadikan modal warga binaan Rutan dalam melaksanakan produksi dan penjualan secara berkelanjutan.
Menurut Rudi, tujuan kegiatan pembinaan kemandirian dan keterampilan ini sebagai bentuk pembinaan bakat dan keterampilan memasak untuk dipersiapkan warga binaannya kembali berperan aktif di lingkungan masyarakat.
"Selain itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga binaan untuk mencari penghidupan yang halal, mempunyai jiwa dagang dan bisnis," katanya.
Rudi menambahkan, dalam kegiatan membuka lapak produk unggulan di CFD melibatkan empat orang warga binaan yang sudah memenuhi syarat utk keluar melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) dan pengawalan ketat dari seluruh pegawai Rutan Situbondo, dan dibantu dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja.
"Dalam kegiatan ini warga binaan kami selain bisa belajar produksi kue, juga belajar cara menjual produk yang sudah mereka produksi kepada masyarakat di acara CFD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023