Manajemen Arema FC menyatakan membuka ruang dialog dengan para pendukung yang biasa dikenal dengan sebutan Aremania, usai unjuk rasa yang berujung kericuhan dan perusakan kantor Arema FC.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Malang, Minggu, mengatakan perusakan kantor Arema FC tersebut sangat disesalkan.

"Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," kata Tatang.

Ia menjelaskan kantor Arema FC selama ini tidak hanya sebagai tempat untuk menjalankan operasional tim, akan tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan koordinasi dengan banyak pihak, khususnya untuk melaksanakan proses perbaikan tim.

Menurut dia, saat ini Arema F, berusaha untuk menahan diri dari provokasi yang dilakukan, seperti pada saat bus Arema FC diserang oleh oknum usai melakoni pertandingan tandang melawan PSS Sleman beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya rombongan bus juga diserang oleh oknum tertentu, kami berusaha untuk menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Tatang.

Terkait peristiwa perusakan kantor dan official store Arema FC tersebut, manajemen sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian, yakni Polresta Malang Kota.

"Bagi oknum pelaku yang melakukan perusakan dan anarkisme agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan perusakan bukan karakternya Arema. Hal-hal terkait Arema ditempuh bersama melalui jalur musyawarah, berdialog untuk mencapai mufakat," katanya.

Unjuk rasa yang digagas oleh kelompok Arek Malang Bersikap pada Minggu (29/1) kurang lebih pada pukul 11.30 WIB berakhir ricuh. Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Kota Malang mengalami kerusakan.

Massa aksi yang menggunakan pakaian serba hitam melempar batu ke arah "Kandang Singa" yang juga sekaligus official store Arema FC.

Official store Singo Edan mengalami kerusakan cukup parah dan akibat kejadian itu tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023