PT PAL Indonesia siap melakukan serah terima Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 setelah melalui uji pelayaran sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan Alutsista canggih, modern dan memiliki nilai kemanfaatan bagi masyarakat.
Direktur Produksi PT PAL Indonesia Iqbal Fikri, dalam siaran persnya, Kamis, mengatakan berdasarkan pengalaman dari projek BRS sebelumnya, pihaknya semakin mengenali ekosistem terkait peralatan medis.
"Dampak positifnya PAL dapat meningkatkan strategi mempercepat pengadaan, instalasi, sampai dengan fungsi peralatan kesehatan dari kapal Bantu Rumah Sakit. Sehingga PAL optimistis tidak hanya kualitas kapal BRS yang meningkat, tapi juga kecepatan pembangunan dan kepuasan pembeli," katanya.
Kapal Rumah Sakit kedua buatan PT PAL Indonesia ini, lanjutnya, resmi diberi nama dr. Radjiman Wedyodiningrat oleh Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono atas usulan langsung dari Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Menurut dia, saat ship-naming dan launching Kapal Rumah Sakit yang dilakukan secara daring, mantan Presiden RI tersebut mengatakan bahwa dr. Radjiman Wedyodiningrat merupakan sosok yang luar biasa, meskipun hebat dalam ilmu kedokteran, jiwa kerakyatan terus bergolak dan mendedikasikan dirinya menjadi salah satu patriot kemerdekaan bangsa.
Komisaris Independen PT PAL Indonesia Cut Meutia Adrina menambahkan, bahwa pihaknya bangga dengan hasil Commodore Inspection atau inspeksi oleh perwira tinggi Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang lebih baik dari sebelumnya.
"BRS kedua yang dibangun oleh PT PAL ini dirasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini merupakan wujud keseriusan PT PAL dalam menjaga dan meningkatkan mutu produknya," katanya.
Menurut dia, BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah menjalankan fase produksi yang optimal walaupun periode waktu launching kapal ke fase commodore inspection cukup dekat.
"Hanya dalam waktu 4 bulan, yang pada umumnya membutuhkan waktu paling cepat 7 bulan," ucapnya.
Sementara itu, pimpinan Commodore Inspection Laksma TNI Nursyawal Embun mengatakan BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 secara umum mendapat hasil yang baik dan memuaskan.
"Kapal BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi fungsi asasi sebagai kapal rumah sakit," ujarnya.
Parameter keberhasilan tersebut, lanjutnya, ditandai dengan tercapainya aspek-aspek penting dalam fungsi asasi kapal rumah sakit.
"Sebelumnya sukses menjalankan uji pelayaran serta telah terlaksananya beberapa pengujian langsung alat-alat kesehatan yang telah terinstal di dalam kapal," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Direktur Produksi PT PAL Indonesia Iqbal Fikri, dalam siaran persnya, Kamis, mengatakan berdasarkan pengalaman dari projek BRS sebelumnya, pihaknya semakin mengenali ekosistem terkait peralatan medis.
"Dampak positifnya PAL dapat meningkatkan strategi mempercepat pengadaan, instalasi, sampai dengan fungsi peralatan kesehatan dari kapal Bantu Rumah Sakit. Sehingga PAL optimistis tidak hanya kualitas kapal BRS yang meningkat, tapi juga kecepatan pembangunan dan kepuasan pembeli," katanya.
Kapal Rumah Sakit kedua buatan PT PAL Indonesia ini, lanjutnya, resmi diberi nama dr. Radjiman Wedyodiningrat oleh Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono atas usulan langsung dari Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Menurut dia, saat ship-naming dan launching Kapal Rumah Sakit yang dilakukan secara daring, mantan Presiden RI tersebut mengatakan bahwa dr. Radjiman Wedyodiningrat merupakan sosok yang luar biasa, meskipun hebat dalam ilmu kedokteran, jiwa kerakyatan terus bergolak dan mendedikasikan dirinya menjadi salah satu patriot kemerdekaan bangsa.
Komisaris Independen PT PAL Indonesia Cut Meutia Adrina menambahkan, bahwa pihaknya bangga dengan hasil Commodore Inspection atau inspeksi oleh perwira tinggi Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang lebih baik dari sebelumnya.
"BRS kedua yang dibangun oleh PT PAL ini dirasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini merupakan wujud keseriusan PT PAL dalam menjaga dan meningkatkan mutu produknya," katanya.
Menurut dia, BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah menjalankan fase produksi yang optimal walaupun periode waktu launching kapal ke fase commodore inspection cukup dekat.
"Hanya dalam waktu 4 bulan, yang pada umumnya membutuhkan waktu paling cepat 7 bulan," ucapnya.
Sementara itu, pimpinan Commodore Inspection Laksma TNI Nursyawal Embun mengatakan BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 secara umum mendapat hasil yang baik dan memuaskan.
"Kapal BRS dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi fungsi asasi sebagai kapal rumah sakit," ujarnya.
Parameter keberhasilan tersebut, lanjutnya, ditandai dengan tercapainya aspek-aspek penting dalam fungsi asasi kapal rumah sakit.
"Sebelumnya sukses menjalankan uji pelayaran serta telah terlaksananya beberapa pengujian langsung alat-alat kesehatan yang telah terinstal di dalam kapal," ucapnya.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022